Network
ARAHKATA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jakarta Timur menggelar acara nonton bareng pemutaran perdana film KM75 di kawasan Buaran, Jakarta Timur, Senin 31 Mei 2021.
Film tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap orang-orang yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika sekaligus memberikan informasi tentang peran rehabilitasi bagi pengguna narkoba agar bisa terbebas dari jerat kecanduan yang dideritanya.
"Kami BNN Kota Jakarta Timur menggelar pemutaran perdana film KM75 untuk menindaklanjuti arahan dari Kepala BNN Pusat bapak Petrus Renhard Golose, bahwa rehabilitasi adalah gratis. Kami juga menindaklanjuti arahan Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta bahwa akar masalah narkoba di Jakarta itu adalah bagaimana semua pihak memiliki kepedulian dan tanggung jawab kepada masalah rehabilitasi," ungkap Hendrajit Putu Widagdo, Kepala BNN Kota Jakarta Timur dalam sambutannya, Senin 31 Mei 2021.
Baca Juga: Mayoritas Suara Kehendaki Musyafak Noer Kembali Pimpin PPP Jatim
Hendrajit yang menjadi penanggung jawab film ini menilai, bahwa selama ini ada penilaian yang kurang tepat terhadap rehabilitasi dari masyarakat, hingga menjadi momok. Padahal seharusnya banyak hal positif dari peran rehabilitasi.
"Selama ini paradigma orang direhab itu berpikir, pertama pasti ditanyai siapa yang memasok, dari mana didapat, dan sebagainya, sehingga khawatir akan ada ancaman. Nah pikiran itu semua kita lebur kita hilangkan, pemikiran dan kekhawatiran itu tidak akan terjadi," ucapnya.
Karena, lanjut Hendrajit, setiap orang yang dengan tanggung jawab dan datang dengan sukarela itu akan diberikan assessment oleh negara. Disitu diterangkan bahwa korban atau pecandu berhak untuk sehat dan negara memiliki kewajiban memenuhinya.
Baca Juga: Kontribusi Penegakan Hukum, PKS Datangi Kejaksaan Tinggi Jatim
"Itulah yang sebenarnya ingin kita sampaikan dalam film ini. Film ini nantinya juga akan digunakan sebagai bahan sosialisasi ke sekolah-sekolah, ke tempat rehabilitasi, dan juga perusahaan-perusahaan," katanya.
Film KM75 ini menceritakan kisah pertemanan 5 orang anak muda (Sandi, Vino, Tris, Lisa, dan Rara) yang memiliki kehidupan normal, kemudian belakangan diketahui dua orang di antaranya terjerat aktivitas penyalahgunaan narkotika.
