Network
ARAHKATA - Jelang Pemilihan Presiden 2024 mulai bermunculan nama calon Presiden dan Wakil Presiden. Berbagai kriteria muncul diantara calon harus religius dan paham terhadap kebutuhan anak muda.
Kordinator Indonesian Youth Awakening Center (IYAC), Priyo Pamungkas Kustiadi melihat calon kedepan harus memiliki dua kriteria jika mau dilirik massa milenial. Kriteria tersebut harus mengerti terhadap kebutuhan milenial diantara kebutuhan lapangan pekerjaan, dunia kreatif dan akses pendidikan serta kesehatan.
"Kebutuhan milenial kedepan adalah bagaimana mereka bisa bekerja, menikmati kreatifitas, fasilitas kesehatan yang mudah serta akses pendidikan murah berkualitas," ujar Priyo kepada wartawan, Kamis 27 Mei 2021.
Menurut Priyo, kebutuhan milenial tersebut memang sudah terdapat dalam amanat UUD 1945. Sehingga calon Presiden dan Wakil Presiden mendatang selayaknya harus mengacu kembali kepada UUD 1945.
"Semua sudah diamanti UUD 1945, namun saat ini masih banyak milenial yang belum beruntung mendapatkan akses kemudahan. terutama milenial daerah terpencil dan kepulauan luar," tegasnya.
Menanggapi jalannya Pemilu selama dua periode ini, Priyo melihat sebaiknya calon kedepan tidak lagi muncul nama lama. Sehingga perpecahan dua kubu tidak terjadi lagi serta sosok religius sangat diminati milenial saat ini.
"Sudah lelah kita melihat isu setiap 5 tahun sekali. Saya pikir calon juga perlu nama baru. Bukan juga politik identitas tapi rata-rata milenial suka dengan sosok religius," terangnya.
Sosok religius yang dimaksud Priyo juga terdapat beberapa nama. Dirinya menyebut ada yang saat ini menjabat eksekutif, legislatif dan kepala daerah.
"Saya melihat nama yang mencuat justru dari sosok religius, walaupun misalnya latar belakang partai nasionalis tetap dilihatnya juga sosok religius," tuturnya.
