Begini Cara Kelola Stres yang Baik Menurut Psikolog

- 26 Juni 2021, 23:43 WIB
Ilustrasi seseorang yang mengalami depresi,
Ilustrasi seseorang yang mengalami depresi, /Pixabay / HolgersFotografie

ARAHKATA - Kadang pekerjaan yang menumpuk, urusan rumah tangga, kebutuhan ekonomi, atau bahkan masalah percintaan membuat kita stres.

Namun semua masalah itu harus tetap kita hadapi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tapi banyak orang yang jadi depresi atau bahkan lari ke aktivitas yang merugikan diri sendiri dan jadi pengaruh buruk terhadap kesehatan.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Tambah Tiga Tenda Darurat untuk Pasien COVID-19

Berikut tips cara meredakan stres menurut Adam Borland, PsyD, seorang psikolog klinis, tentang bagaimana caranya mengelola stres:

1. Tenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam

Salah satu cara paling efektif untuk meredakan stres adalah sesuatu yang sudah kita lakukan sepanjang waktu, yakni bernapas.

Baca Juga: Ini Tips Cara Rawat Tanaman Kemangi Lemon di Rumah

Tapi tidak sembarang pernapasan yang sebaiknya kita lakukan. Dr Borland merekomendasikan untuk melakukan pernapasan diafragma, yang juga dikenal sebagai pernapasan perut.

Ini adalah jenis pernapasan mendalam yang membuat perut kita membesar saat kita menarik napas.

Caranya sederhana, yakni menghirup napas perlahan melalui hidung dengan menggembungkan perut, bukan dada, lalu menghembuskan napas secara bertahap melalui mulut.

Baca Juga: Empat Cara Dekorasi Pintu Rumah yang Aesthetic

Rasakan perut membesar dan diafragma naik saat mengambil napas, kemudian mengempis lagi saat membuang napas.

Saat kita stres atau kesal, sistem saraf simpatik kita menjadi aktif. Nah pernapasan diafragma melibatkan sistem saraf parasimpatis kita, dan berperan untuk menenangkan emosi.

Kita juga dapat meningkatkan pernapasan diafragma dengan kata-kata atau visualisasi yang menenangkan. Coba ucapkan kata "santai" atau "lepaskan." Atau bayangkan kita sedang bersantai di pantai atau di hutan.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Bisa Menular Hanya Dengan Papasan

2. Lewati stres dengan olahraga

“Saya adalah pendukung besar untuk aktivitas fisik dalam meredakan ketegangan,” kata Dr. Borland.

“Banyak orang cenderung salah mengartikan bahwa mereka harus menjadi anggota gym, padahal itu tidak perlu. Berjalan, naik tangga, atau apa pun yang membuat kita bergerak akan membantu,” katanya.

Baca Juga: Peringati Harganas, Kota Bandung Ikuti Vaksinasi Berbasis Keluarga

Dr. Borland juga menyebut yoga, yang berfokus pada kesadaran dan pernapasan, adalah pereda stres yang hebat. Beberapa orang mungkin mencibir, tetapi jika mereka mencobanya, mereka akan menyadari bahwa latihan ini sangat membantu.

Bila kamu tidak tahu caranya, lihatlah internet yang banyak menyediakan video gratis untuk membantu kita memulai yoga atau latihan lainnya.

Baca Juga: Positif Covid-19 Kedua Kalinya, Begini Kondisi Gubernur Khofifah!

3. Memiliki sikap bersyukur

Dr. Borland mengatakan bahwa mempraktikkan rasa syukur dapat membantu kita melihat hal-hal positif dalam hidup kita.

“Satu hal yang benar-benar saya fokuskan dengan pasien saya adalah gagasan tentang rasa terima kasih,” katanya.

Baca Juga: Kabar Baik! Kemenkes Hapus Syarat KTP Domisili untuk Vaksinasi

“Saya pikir secara umum kita cenderung memikirkan hal yang negatif, dan kita justru kerap mengabaikan hal-hal yang baik.”

Cobalah membuat jurnal rasa syukur atau lakukan panggilan maupun obrolan video dengan anggota keluarga atau teman dan bicarakan hal-hal yang kita syukuri secara teratur.

Baca Juga: Anti mainstream! Raffi Ahmad Tambah Gaji Karyawan Akibat WFH

4. Perhatikan isyarat tubuh

Apakah kita mengatupkan gigi, mengepalkan tangan, atau mengencangkan bahu? Beberapa tanda pertama kecemasan atau kemarahan akan muncul, terjadi di tubuh kita.

Kita perlu memperhatikan isyarat ini. Kemudian coba gunakan beberapa keterampilan kita dalam mengatasinya, seperti melakukan pernapasan diafragma.

Baca Juga: PPDB 2021 Online Berjalan Lancar di Kota Serang

“Jika kita dapat mengatasi gejala-gejala ini ketika mereka berada di level 3 dari 10, daripada sembilan dari 10, maka akan lebih mudah untuk menenangkan diri kita kembali,” kata Dr. Borland.

5. Jika stres berlebihan, cari bantuan

Jika stres, kecemasan, dan kemarahan mulai memengaruhi hidup kita, sebaiknya kita mengkonsultasikannya dengan pihak profesional terkait melalui telepon atau panggilan video.

Salah satu cara sederhana untuk mengetahuinya adalah dengan bertanya pada diri sendiri apakah kita telah bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan karakter kita, seperti:

Baca Juga: Pekalongan Sudah Bisa Bikin KIA Online, Begini Caranya!

  • Apakah kita yang biasanya berwatak halus tetapi sekarang mendapati diri kita mengalami ledakan kemarahan?
  • Apakah kita yang biasanya dapat diandalkan kini sudah mulai berantakan dalam bekerja karena kecemasan?
  • Apakah kita menghindari panggilan telepon dari teman atau keluarga karena suasana hati yang buruk?

Baca Juga: Siap-siap Kota Madiun Kebagian Vaksinasi Massal, Catat Tanggalnya!

"Jika kita mengalami perubahan ini, terapi dapat menjadi cara yang baik untuk membantu kita melepaskan emosi yang terpendam dan mempelajari keterampilan untuk menangani stres," kata Dr. Borland.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x