Penelitian Galon Sekali Pakai Greenpeace dan UI, Ini Kata Koordinator Nol Sampah

- 7 Oktober 2021, 05:50 WIB
Tangkapan layar webinar Urgensi Label Bebas BPA bagi Kesehatan, tang salah satunya membahas mikroplastik dalam air kemasan.
Tangkapan layar webinar Urgensi Label Bebas BPA bagi Kesehatan, tang salah satunya membahas mikroplastik dalam air kemasan. /Foto webinar zero waste/arahkata

ARAHKATA - Baru-baru ini Greenpeace dan Universitas Indonesia (UI) telah melakukan uji laboratorium galon sekali pakai, terkait dengan mikroplastik yang terkandung dari produk tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh Greenpeace dan UI tersebut mendapat apresiasi Koordinator Nol Sampah (Zero Waste) Wawan Some, yang mana dia memastikan uraian (luruhan) mikroplastik dari galon sekali pakai tidak hanya membahayakan kesehatan mahluk hidup termasuk manusia, tapi juga bahaya bagi lingkungan.

Menurutnya, air dalam kemasan galon sekali pakai tidak bisa disimpan terlalu lama karena akan menyebabkan semakin banyaknya mikroplastik dari lapisan galon itu yang terlepas (luruh), yang bisa menyebabkan penyakit kanker bagi yang mengkonsumsinya.

“Kalau kita minum air galon sekali pakai yang tersimpan dalam waktu berhari-hari maka semakin banyak mikroplastik dari lapisan galon yang lepas. Karena, dengan waktu yang lama itu akan ada juga pengaruh panas dan sebagainya yang akan membantu terlepasnya mikroplastik itu sehingga menjadi sangat berbahaya jika diminum,” katanya dalam acara webinar soal plastik dengan media yang diadakan secara online pada Selasa 5 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Taliban Tangkap 11 Militan ISIS di Kabul Afghanistan

“Saya sepakat dengan penelitian yang dilakukan rekan kami dari Greenpeace bersama UI. Karena Zero Waste Indonesia dan Greenpeace selalu mengkampanyekan pembatasan plastik sekali pakai ini,” ujarnya.

Hasil pengujian mikroskopis yang dilakukan Greenpeace dan laboratorium kimia anorganik Universitas Indonesia terhadap galon sekali pakai baru-baru ini memperlihatkan adanya kandungan mikroplastik dalam sampel.
Dr. rer.nat., Agustino Zulys, M.Sc. dari Universitas Indonesia dalam acara jumpa pers baru-baru ini memaparkan sejumlah fakta hasil penelitian menunjukkan kandungan mikroplastik dalam sampel galon sekali pakai ukuran 15 liter ditemukan sebanyak 85 juta partikel per liter atau setara dengan berat 0,2 mg/liter.

Sementara kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai ukuran 6 liter sebanyak 95 juta partikel/liter atau setara dengan berat 5 mg/liter.

Baca Juga: Unggah Foto USG Calon Bayi, Rizky Billar: Mirip Siapa?

Menurutnya, jenis mikroplastik yang ditemukan merupakan jenis plastik yang sama digunakan pada kemasan galon sekali pakai, yakni PET. “Analisis karakterisasi terhadap mikroplastik yang terkandung dalam sampel menunjukkan bahwa mayoritas bentuk partikel mikroplastik adalah fragmen, dengan ukuran yang berkisar antara 2,44 hingga 63,65 μm,” kata Agus.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x