Sempat Diragukan, Berikut Fakta COVID-19 Varian Deltacron!

- 13 Maret 2022, 15:09 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian gabungan Delta dan Omicron yang dinamai Deltracon.
Ilustrasi Covid-19 varian gabungan Delta dan Omicron yang dinamai Deltracon. /PIRO4D/Pixabay

ARAHKATA - Akhir-akhir ini heboh kabar varian gabungan COVID-19 antara Delta dan Omicron yang dinamakan Deltacron.

Bukti pertama keberadaan kasus Deltacron ini dinyatakan oleh para ilmuwan Prancis.

The Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), organisasi yang menghimpun data varian virus di dunia, mengumumkan temuan ini di situs resminya.

Baca Juga: Heboh Varian Baru 'Deltacron', Berikut Faktanya!

Temuan dari Institut Pasteur tersebut disebut sebagai 'solid evidence' atas keberadaan Deltacron yang berasal dari galur GK/AY.4 dan GRA/BA.1.

Laporan pertama Deltacron pertama kali beredar awal Januari, setelah pakar virus dari Cyprus Leondios Kostrikis menemukan apa yang diyakni sebagai kombinasi antara varian Delta dan Omicron. Ia adalah yang pertama melabelinya sebagia Deltacron.

Ketika itu, Kostrikis dan timnya menemukan 25 kasus Delcatron dan menemukan bahwa kasus tersebut lebih banyak ditemukan pada pasien di rumah sakit dan dengan gejala sedang.

Baca Juga: Mantap! Indonesia Catatkan Kasus Positif COVID-19 Terendah

Namun pada awal-awal penemuan, publik menganggapnya sebagai kesalahan. Temuan ini disangka hanya kontaminasi di laboratorium.

Belum ada laporan resmi mengenali jumlah kasus Deltacron, namun laporan mulai bermunculan dari berbagai penjuru dunia.

Sebuah studi awal menyebut ada 3 klaster yang oleh penulisnya diyakini sebagai Deltacron di bagian selatan Prancis.

Baca Juga: Cabut Pembatasan, Kasus COVID-19 Melonjak Tinggi di Prancis

Riset lain di Amerika Serikat menunjukkan dari 29 ribu sampel yang di-sequence, ada 2 infeksi yang melibatkan 2 versi Deltacron.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan hingga saat ini belum ada laporan kasus Deltacron di Indonesia.

"Kalau dari data yang ada sampai saat ini belum dilaporkan," kata dr Nadia dalam diskusi online Sabtu 12 Maret 2022.

Baca Juga: Perhatikan! Ini 4 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin Booster COVID-19

"Ini akan menjadi kewaspadaan karena kita tahu varian baru memang akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus," lanjutnya.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x