Tetap berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan ahli gizi jika ibu sedang menyusui bayi.
Ketika petugas kesehatan mengetahui kondisi ibu, maka petugas kesehatan akan mengganti penggunaan obat dengan merekomendasikan pengobatan alternatif agar aman bagi ibu dan bayi.
Baca Juga: Mendagri Keluarkan Aturan Baru! Larang Warga Indonesia Memiliki Nama 1 Kata
Petugas kesehatan juga mungkin akan merekomendasikan waktu menyusui ketika obatnya berada pada tingkat rendah untuk masuk ke dalam ASI.
Jika ibu harus menghentikan sementara proses menyusui, gunakan pompa elektrik ganda untuk menjaga suplai ASI sampai bisa menyusui kembali.
Buang susu ASIP yang dipompa saat bersamaan dengan kondisi atau waktu ibu minum obat.
Baca Juga: Baru Bebas Lepas Masker, Amerika Kembali Duduki Posisi Pertama Kasus Covid-19
Jika tidak yakin apakah obat kompatibel dengan proses menyusui, saat setelah melakukan pompa ASI, beri label pada botol ASIP, dan simpan ASI perah di tempat terpisah sampai ibu memeriksakan ke layanan kesehatan terkait ASIP tadi.
Jika memang harus menghentikan proses menyusui secara permanen, maka konsultasikan dengan dokter atau ahli laktasi terkait dengan penyapihan, agar dapat direkomendasikan susu formula yang sesuai untuk bayi sang ibu.***