Waspada, Depresi dan Gangguan Jiwa Ancam Anak Muda!

- 1 Februari 2024, 15:49 WIB
ILUSTRASI. seorang pria diduga memiliki gangguan jiwa banting anak di jalan hingga tewas
ILUSTRASI. seorang pria diduga memiliki gangguan jiwa banting anak di jalan hingga tewas /Pixabay/geralt

ARAHKATA - Hasil riset mengenai data gangguan jiwa atau depresi pada anak muda di Indonesia menunjukkan bahwa angkanya semakin meningkat.

Berdasarkan hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada pada 2022, satu dari tiga remaja Indonesia (33,3%) memiliki masalah kesehatan mental. Angka ini setara dengan 15,5 juta remaja, dikutip ArahKata.com, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas (37,6%), diikuti oleh gangguan depresi mayor (10,1%), gangguan perilaku (9,7%), gangguan stres pasca-trauma (5,1%), dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (5,0%).

Baca Juga: Tren Kebaya Bridesmaid dari Gaya BCL hingga Dian Sastro

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa atau depresi pada anak muda:

- Faktor biologis, seperti genetik dan kondisi medis tertentu.
- Faktor lingkungan, seperti stres, kekerasan, dan perundungan.
- Faktor sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, dan pekerjaan.

Gangguan jiwa atau depresi pada anak muda dapat berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan mereka, di antaranya, prestasi akademik, hubungan sosial, kesehatan fisik, dan perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Baca Juga: 10 Keajaiban ASI Eksklusif untuk Bayi 0-6 Bulan

Oleh karena itu, perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental pada anak muda. Pemerintah, sekolah, dan keluarga perlu bekerja sama untuk menyediakan dukungan dan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas bagi anak muda.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x