Gangguan Mental Pascapemilu, Ancaman Tersembunyi di Balik Demokrasi

- 21 Februari 2024, 10:02 WIB
Ilustrasi terkait euforia pesta demokrasi atau Pemilu yang rentan gangguan mental dan diprediksi banyak caleg yang stres.
Ilustrasi terkait euforia pesta demokrasi atau Pemilu yang rentan gangguan mental dan diprediksi banyak caleg yang stres. /Pexels/mikhail-nilov

ARAHKATA - Pemilu merupakan momen penting dalam sebuah negara demokrasi.

Namun, di balik euforia dan ketegangan perhelatan politik ini, terdapat potensi bahaya yang sering luput dari perhatian, yakni gangguan mental pascapemilu.

Apa itu Gangguan Mental Pascapemilu?

Baca Juga: Fakta Bullying pada Anak Remaja, Luka Batin yang Tak Kasat Mata

Gangguan mental pascapemilu, atau Post-Election Stress Disorder (PESD), adalah kondisi yang dapat dialami oleh individu setelah mengikuti proses pemilu.

Gejalanya dapat berupa kecemasan, depresi, insomnia, hingga trauma.

Contoh Kasus:

Seorang aktivis politik yang mengalami kekalahan telak dalam pemilu, mungkin mengalami depresi dan kehilangan semangat hidup.

Di sisi lain, pendukung fanatik yang merasa idolanya dicurangi, bisa menunjukkan gejala kecemasan dan paranoia.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x