Selipkan Hayya Alal Jihad di Adzan, GMNI: Perbuatan Bid'ah!

5 Desember 2020, 18:17 WIB
Sekjend DPP GMNI Sujahri Somar /Dok. Pribadi/

ARAHKATA – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) tanggapi viralnya video adzan jihad yang akhirnya membuat kisruh di masyarakat.

Seperti diketahui, ramai beredar di media sosial yang menunjukkan sejumlah orang di sebuah ruangan, dan salah seorang diantara mereka mengumandangkan lantunan adzan dengan menyelipkan kalimat ‘Hayya Alal Jihad’.

DPP GMNI sangat menyayangkan perilaku tersebut. Sekjend DPP GMNI Sujahri Somar menegaskan, hal itu tidak mencerminkan ajaran Agama Islam.

Dia pub menegaskan, mengumandangkan adzan semacam  itu adalah perbuatan bid'ah serta menjurus kepada radikalisme agama.

Baca Juga: Provinsi Jawa Barat Segera Punya Tiga Kabupaten Baru

"Hal ini tentu menjadi fenomena baru dalam konteks peribadatan umat Muslim Indonesia saat ini. Menanggapi hal tersebut saya serukan kepada seluruh umat agar berjihad melawan hawa nafsu, berjihad melawan segala bentuk ajakan-ajakan untuk membenturkan sesama anak bangsa, serta berjihad yang sesuai dengan ajaran Agama Islam yang sesungguhnya, yakni berjuang  dengan sungguh-sungguh dalam berbagai hal positif," ujar Sujahri dalam keterangan resminya, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Tabrakan Beruntun di Tambora Tiga Orang Luka-luka

Dia menambahkan, jihad dilaksanakan untuk mengimplementasikan misi utama manusia, yaitu menegakkan 'Din' (agama) Allah, atau menjaga Din tetap tegak dengan cara-cara sesuai  garis perjuangan para Rasulullah dan Al-Quran

"Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada umat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka, yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling mengasihi," ucap Sujahri.

Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrim di Wilayah Jawa Tengah

GMNI juga menilai, jihad berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh ajaran selain Allah dengan perjuangan spiritual di dalam diri, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Sujahri menyampaikan, pihaknya meminta peran penting dari Kementrian Agama dan MUI untuk masif dalam memberikan pencerahan dan edukasi kepada umat Islam dalam rangka tegaknya Islam sebagai agama yang cinta damai atau Rahmatan Lil Alamin.

Baca Juga: GMJ Dukung Polda Metro Jaya Proses Hukum Habib Rizieq

"Selain itu saya meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar menahan diri serta jangan terprovokasi dengan beredarnya video tersebut. Mari sama-sama kita menjaga kondusifitas dengan menciptakan kenyamanan bagi semua kalangan umat beragama di Indonesia, agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga guna membangun peradaban bangsa yang lebih baik," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler