Pengakuan Ibunda Bomber Perempuan Gereja Katedral

29 Maret 2021, 17:35 WIB
Polisi dan Densus 88 Gerebek Lokasi diduga Sarang Teroris. Polisi menangkap dua terduga teroris saat melakukan penggerebekan di lokasi sekira pukul 11.00 WIB. Belum bisa dipastikan terlibat bom di Makassar. /Arahkata//Arahkata

ARAHKATA - Perwakilan keluarga bomber perempuan yang kuat diduga adalah istri L alias Lukman yang ikut terkena ledakan mengatakan sangat sedih dan tidak percaya anaknya telah tiada.

Ibu kandung dari bomber perempuan itu, sebut saja EM mengaku bahwa perilaku anaknya pada beberapa bulan terkahir mulai berubah. Padahal tadinya, anak kandungnya itu murah senyum dan selalu mengabari keluarga di rumahnya.

"Kalau dulu ji apa saja diceritakannya mi. Mulai dari dia senang memasak apa. Dekat dengan siapa. Sekarang tidak tidak begitu. Anak saya berubah jadi pendiam dan jarang berkabar," kata EM ibu kandung bomber wanita tersebut di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Benarkah COVID-19 Bikin Mandul?

Sambil terisak, EM mengaku sangat merindukan puterinya itu. Apalagi sudah tiga hari berturut-turut wajah sang puteri terbayang selalu di pikiran sang bunda.

Sejak pernikahan dengan L, kenang EM,  anak kandungnya itu seolah menutup akses komunikasi dengan pihak keluarganya sama sekali.

"Aduh kasian-kasian ji anak saya. Saya rindu sekali. Sejak menikah dia berubah. Sudah 3 hari kayaknya lebih seminggu, setiap tahajjudku bermimpi wajah anak saya," ujar EM.

Akan tetapi saat dicecar mengenai guru mengaji ataupun aliran pengajian yang didalami oleh sang puteri, ibunya mengaku tidak paham. Sebab, puterinya menjadi pribadi tertutup. Terlebih saat menikah sejak 7 bulan yang lalu. Perilaku puterinya semakin sulit dijangkau keluarganya.

"Kami tidak paham itu. Dia mengaji dimana. Siapa toh gurunya. Apa toh alirannya. Karena anak saya jadi lebih tertutup. Apalagi 7 bulan setelah menikah. (Ia) jadi makin tertutup," ucap EM.

Baca Juga: Kabur dari Tahanan, Pelaku Narkoba Dihadiahi Timah Panas

EM mengaku sangat syok karena Minggu malam, 28 Maret 2021 dirinya dibagi tahu oleh pihak Mabes Polri bahwa salah satu anggota keluarganya adalah pelaku ledakan bom Gereja Katedral. 

Awalnya EM mengaku tidak percaya kabar kematian anaknya, sampai diberitahu bahwa L menantunya mengajak istrinya turut serta melakukan aksi bom bunuh diri. Saat itu pula, EM mengaku lututnya lemas dan kepala pun menjadi kunang-kunang.

"Minggu kemarin malam ada petugas polisi katanya dari Mabes Polri itu. Dikasih tahu anak saya jadi pelaku bom. Dengkul saya lemas. Mata saya berkunang-kunang. Tidak percaya. Tapi menantu saya juga pelakunya. Si L itu Yaa Allah," tutur EM.

Baca Juga: Ledakan Terdengar di Bekasi, Warga Panik

Sebelumnya, polisi telah mengantongi identitas salah satu pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Sulawesi Selatan. Informasi ini  juga sudah dituturkan oleh Jenderal pol Listyo Sigit yang teridentifikasi berinisial L sedangkan salah satu pelaku lainnya masih dalam penyelidikan karena bagian tubuh pelaku tidak utuh lagi.

"Perlu kami sampaikan juga kejadian tersebut dilakukan oleh dua tersangka tertangkap pertama sidik jari identik sedangkan tersangka kedua masih diidentifikasi oleh tim inafis dan labfor," kata Jenderal Pol Listyo Sigit.

Sementara pihak kepolisian belum mempublis identitas pelaku lainnya yang kuat diduga adalah istri dari L yang sudah dinikahi L sejak 7 bulan yang lalu.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler