Polri Duga ACT Tilap Dana Ahli Waris Korban Lion Air JT-610 Senilai Rp 138 Miliar

- 10 Juli 2022, 16:46 WIB
Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ahyudin.
Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ahyudin. /ANTARA

ARAHKATA – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa sejumlah pengurus Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Dari hasil pemeriksaan sementara ada dugaan pengurus ACT telah menyalahgunakan dana ahli waris korban pesawat Lion Air JT-610.

Hal itu terungkap setelah Bareskrim Polri memeriksa Presiden ACT Ibnu Khajar dan mantan Presiden ACT Ahyudin.

Baca Juga: Polri Selidiki Dana Korban Kecelakaan Lion Air oleh ACT

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan.

Bareskrim tengah mengusut dugaan penyalahgunaan yang dilakukan ACT terhadap dana bantuan dari korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT-610 yang terjadi pada 18 Oktober 2018 lalu.

"Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapat rekomendasi dari 68 ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610 yang terjadi pada tanggal 18 Oktober 2018 untuk mengelola dana sosial atau CSR sebesar Rp138 miliar," kata Ramadhan kepada awak media, di Jakarta, Sabtu, 9 Juli 2022.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dilaporkan Polisi, Pasca Tiga Orang Tewas

Seperti diketahui, keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT-610, masing-masing ahli waris mendapatkan dana sosial atau CSR sebesar USD 144.500 atau setara dengan Rp2,6 miliar.

Dalam hal dana sosial ini tidak dapat dikelola langsung oleh pihak Boeing, melainkan harus menggunakan lembaga atau yayasan (dalam hal ini menggunakan Yayasan Aksi Cepat Tanggap atau ACT).

"Dan pada saat permintaan persetujuan kepada pihak Boeing dari para ahli waris korban, pihak yayasan ACT sudah membuatkan format berupa isi dan/atau tulisan pada email yang kemudian meminta format tersebut untuk dikirimkan oleh ahli waris korban kepada pihak Boeing sebagai persetujuan pengelolaan dana sosial/CSR," ujar Ramadhan.

Baca Juga: Tiga Kelompok Minta Maaf Terkait Kerusuhan Babarsari Yogyakarta

Ramadhan mengatakan, Yayasan Aksi Cepat Tanggap tidak memberitahukan realisasi jumlah dana sosial atau CSR yang diterima oleh pihaknya dari Boeing kepada ahli waris korban, termasuk nilai serta progres pekerjaan yang dikelola oleh ACT.

"Dan diduga pihak Yayasan Aksi Cepat Tanggap tidak merealisasikan (menggunakan) seluruh dana sosial atau CSR yang diperoleh dari pihak Boeing, melainkan sebagian dana sosial (CSR) tersebut dimanfaatkan untuk pembayaran gaji ketua, pengurus, pembina, serta staff pada Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT),” ujar Ramadhan.

Bahkan dana ahli waris korban pesawat Lion Air digunakan untuk mendukung fasilitas dan kegiatan serta kepentingan pribadi Ketua Pengurus (Presiden A) dan Wakil Ketua Pengurus (Vice Presiden) IH.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah