Serikat Pekerja Masih Sangat Berharap Jiwasraya Tidak Ditutup

- 16 Desember 2022, 13:55 WIB
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dikabarkan akan melakukan rasionalisasi berupa pemberhentian terhadap seluruh karyawan.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dikabarkan akan melakukan rasionalisasi berupa pemberhentian terhadap seluruh karyawan. /Ahyar/ARAHKATA

ARAHKATA - PT Asuransi Jiwasraya terancam akan tutup setelah beroperasi selama 163 tahun. Penyebabnya tak lain karena keuangannya yang terus merugi.

Serikat Pekerja Jiwasraya mencatat kerugian sampai dengan akhir 2022 mencapai Rp 34 triliun.

Kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) juga membayangi keberlangsungan hidup para pegawai. Menurut serikat pekerja, baru-baru ini sudah ada 70-100 orang pekerja dihentikan. Pegawai yang mendapat PHK pun tak dipenuhi haknya.

 Baca Juga: Ganjar Pranowo Luncurkan 29 Desa Anti Korupsi Perdana di Indonesia

"Banyak masalah-masalah yang belum selesai misalnya bagaimana kami yang telah bekerja selama puluhan tahun dan memperhatikan nasib pensiunan dengan ditutupnya Jiwasraya, sehingga hal ini menambah kerugian, baik kami sebagai pegawai maupun pensiunan," kata Ketua Umum Serikat Pekerja Jiwasraya, Hotman David di Polda Metro Jaya, Jakarta, dikutip ArahKata.com Kamis, 15 Desember 2022.

Hotman mengatakan, penutupan Jiwasraya direncanakan terjadi pada Juni 2023. Namun, itu pun belum pasti. Antara perusahaan dan pegawai juga belum ada kesepakatan.

"Dengan program PHK yang akan dilakukan, kami seluruh pegawai Jiwasraya menginginkan pekerjaan sampai pensiun nanti karena hal ini telah dijanjikan kami semua akan diberikan kelangsungan pekerjaan," imbuhnya.

 Baca Juga: DPR, Kemenperin, Pelaku Industri dan Pengemudi Truk Minta Pelaksanaan Zero ODOL 2023 Diundur

Sementara itu, Pengacara Serikat Pekerja Jiwasraya, Deolipa Yumara menambahkan, sangat disesalkan jika perusahaan plat merah itu harus tutup karena inkompetensi direksinya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x