Kemenkes Singapura Berencana Beri Vaksin COVID-19 ke Balita

26 Juli 2022, 14:22 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 kepada anak. /Pexels/CDC

ARAHKATA - Pemerintah Singapura kini tengah mempertimbangkan vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia enam bulan hingga empat tahun.

Pihak berwenang sedang melakukan persiapan untuk meluncurkan program vaksinasi tersebut. Namun, Singapura tidak memberikan jadwal pasti.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura sempat menyinggung kabar itu pada Juni.

Baca Juga: Waspada! Sulit Tidur Jadi Salah Satu Gejala COVID-19, Begini Penjelasannya

Pihaknya mengaku mulai mempelajari keamanan dan keefektifan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna untuk anak balita.

Kemenkes Singapura kembali menegaskan upaya itu menyusul kematian dua anak di bawah 12 tahun akibat infeksi Corona selama dua bulan terakhir.

Pasien pertama merupakan anak berusia satu setengah tahun. Pasien lainnya adalah seorang anak berusia empat tahun yang meninggal karena pneumonia akibat COVID-19.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Dinyatakan Positif COVID-19

"Anak-anak umumnya lebih tahan terhadap infeksi COVID-19 daripada orang dewasa dan orang tua. Padahal, infeksi COVID-19 dapat menyebabkan penyakit parah pada anak-anak," kata Kemenkes Singapura, dikutip Arahkata Selasa 26 Juli 2022.

Sekitar 3,9 persen dari 1,7 juta kasus infeksi lokal sejak awal pandemi adalah anak balita.

Kini, Singapura juga tengah mengarungi gelombang infeksi yang didorong oleh sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5. Rata-rata infeksi sepekan menyentuh 9.121 kasus pada 18 Juli.

Baca Juga: BPOM RI Setujui Paxlovid Sebagai Obat COVID-19 Baru untuk Pasien Corona

Menkes Singapura, Ong Ye Kung, sempat memberikan peringatan pada 5 Juli. Dia mengatakan, gelombang infeksi sedang mendekati puncaknya.

Kendati demikian, gelombang itu diprediksi tak akan separah gelombang Omicron pada awal tahun ini.

Sebab, sekitar 93 persen dari keseluruhan populasi negara itu telah menerima vaksin kedua. Lebih dari tiga dari empat penduduk juga telah mendapatkan vaksin booster.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler