Seorang juru bicara Twitter mengatakan perusahaan memiliki kebijakan terhadap kelompok kekerasan dan perilaku kebencian.
Baca Juga: Australia Evakuasi Warganya untuk Keluar dari Afghanistan
Twitter juga tidak mengizinkan kelompok tertentu mempromosikan terorisme atau kekerasan terhadap warga sipil dalam platform-nya.***