Cara Pakaian Wanita Afghanistan Akan Diputuskan Oleh Dewan Ulama Islam

- 20 Agustus 2021, 09:00 WIB
Gadis-gadis Afghanistan menghadiri kelas di sekolah menengah Ishkashim.
Gadis-gadis Afghanistan menghadiri kelas di sekolah menengah Ishkashim. /Reuters file photo/

ARAHKATA - Salah satu pemimpin senior Taliban menyatakan hak-hak perempuan untuk bekerja, mendapat pendidikan serta bagaimana mereka harus berpakaian akan diputuskan oleh dewan ulama Islam.

"Para ulama kami akan memutuskan apakah anak-anak perempuan diizinkan bersekolah atau tidak," ucap salah satu pemimpin senior Taliban, Waheedullah Hashimi, yang memiliki akses untuk pengambilan keputusan dalam tubuh kelompok Taliban, Kamis 19 Agustus 2021.

"Mereka akan memutuskan apakah mereka harus memakai hijab, burqa, atau hanya cadar plus abaya atau sesuatu, atau tidak. Itu tergantung pada mereka," ujarnya.

Baca Juga: Berbincang dengan Warga dan Minta Wanita Bekerja, Taliban Berubah?

"Orang-orang di Afghanistan 99,99 persen adalah Muslim dan mereka percaya pada Islam. Ketika Anda mempercayai hukum, tentu saja Anda harus menerapkan hukum itu. Kami memiliki sebuah dewan, sebuah dewan ulama yang sangat terkemuka. Mereka akan memutuskan apa yang harus dilakukan," lanjutnya.

Seperti diketahui pada Selasa 17 Agustus 2021 waktu setempat, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan dalam konferensi pers di Kabul bahwa perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan mengakses pendidikan, dan 'akan sangat aktif dalam masyarakat namun dalam kerangka Islam'.

Saat menguasai Afghanistan tahun 1996-2001 silam, Taliban melarang wanita bekerja dan anak perempuan tidak diperbolehkan bersekolah, serta mewajibkan wanita memakai burqa saat pergi keluar rumah dan didampingi oleh kerabat laki-laki mereka.

Baca Juga: Taliban Diduga Tembak Mati Wanita yang Keluar Rumah Tanpa Burqa

Mereka yang melanggar aturan terkadang mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh polisi syariah Taliban.

Para pemimpin negara Barat telah menegaskan bahwa mereka akan menilai Taliban yang baru dengan tindakan mereka, termasuk cara memperlakukan anak perempuan dan wanita.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x