ARAHKATA - Pengamat Politik Internasional Arya Sandhiyudha mengatakan ada beberapa faktor Taliban bisa mengambil alih Afghanistan.
Pertama, kondisi dalam negeri Afghanistan, yakni ketiadaan persatuan akibat kepemimpinan yang tidak efektif serta krisis kepercayaan karena koruptif.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur meninggalkan negaranya setelah beberapa jam Taliban memasuki ibu kotanya, Kabul, Minggu 15 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Berada di UEA
Secara cepat Taliban menguasai Afghanistan dalam serangkaian pergerakan sejak 1 Mei 2021. Yang mana tanggal itu merupakan tenggat penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari seluruh Afghanistan.
"Faktor kedua, adalah ketergantungan negara tersebut pada angkatan udara Amerika Serikat (AS), sehingga setelah kebijakan tarik mundur pasukan, maka pemerintah langsung keropos," ujarnya Rabu 18 Agustus 2021.
Faktor ketiga, yakni Taliban yang menerapkan perjanjian amnesti kepada tentara ketika proses penaklukan beberapa kota.
Baca Juga: Turki Akan Penjarakan Penyebar Berita Hoax di Medsos
Selain itu, faktor berikutnya adalah penguatan angkatan bersenjata Taliban sendiri yang menambah daya tawar negosiasi.
"Faktor kelima, yakni banyak tentara Afghanistan disersi dan menyerah," ujarnya.