Dilarang Jadi Menteri, Taliban: Wanita Seharusnya Melahirkan

- 13 September 2021, 16:31 WIB
Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk menjadi Menteri di pemerintahan mereka dan menyebut tugas perempuan hanya melahirkan.
Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk menjadi Menteri di pemerintahan mereka dan menyebut tugas perempuan hanya melahirkan. /Al Jazeera

ARAHKATA - Setelah Taliban berkuasa, para wanita di Afghanistan tidak diperbolehkan keluar rumah secara bebas maupun bekerja.

Hal itu menjadi kontroversi dan membuat para wanita Afghanistan melakukan demo untuk memperjuangkan nasib mereka.

Sejumlah wanita berusaha untuk menuntut hak-hak mereka menjadi perwakilan di pemerintahan. Tapi juru bicara Taliban mengatakan tugas wanita adalah untuk melahirkan.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Ini Daftar Negara yang Terapkan Hukum Syariat Islam

Sejak minggu lalu sejumlah wanita melakukan unjuk rasa setelah dalam kabinet terbaru tidak ditemukan satupun perwakilan mereka.

Taliban langsung berusaha menghentikan aksi tersebut dengan memukul hingga menodongkan senjata. Dalam pernyataan terbaru, juru bicara pun mengatakan mereka memang tidak menginginkan wanita jadi menteri.

Hal tersebut terungkap dari salah satu video wawancara. Juru bicara Sayed Zekrullah Hashim mengatakan jika wanita yang unjuk rasa di jalan bukanlah wanita Afghanistan.

Baca Juga: Tolak Kerjasama, Pemerintah Prancis: Taliban Berbohong

"Wanita Afghanistan adalah mereka yang melahirkan orang-orang Afghanistan, mengajarkan mereka etika-etika Islami," ujarnya, Senin 13 September 2021.

Pernyataan Sayed menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan setelah Taliban berkuasa.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x