Selama periode tersebut, rute darat dan laut baru yang menghubungkan bagian barat Cina dan negara-negara ASEAN menangani 170.000 unit ekuivalen dua puluh kaki (TEUs) kontainer melalui layanan kereta api, meningkat 56,5 persen.
Pemulihan mata rantai industri ASEAN, peningkatan impor produk pertanian dari ASEAN ke China dan berbagai faktor lainnya turut mendorong tumbuhnya perdagangan yang melibatkan produk intermediasi kedua belah pihak.
Pada Januari hingga Februari, Uni Eropa (UE) memimpin ASEAN sebagai mitra dagang terbesar China, dengan selisih sekitar RMB3 miliar (Rp3 triliun).***