Sri Lanka Bangkrut Terbelit Utang, Rakyat Marah Tuntut Presiden dan Perdana Menteri Mundur

- 15 April 2022, 09:31 WIB
Unjuk rasa di Sri Lanka.
Unjuk rasa di Sri Lanka. /Reuters/Dinuka Liyanawatte/

 

ARAHKATA - Sri Lanka dihadapkan dengan krisis ekonomi akibat gagal bayar utang sebesar 51 miliar dolar AS (Rp729 triliun, kurs Ro14.300).

Sri Lanka situasi dalam negerinya tidak kondusif, stabilitas politik dan ekonomi negara terancam.

Sri Lanka saat ini membuat masyarakat marah dan menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa turun.

Baca Juga: ASEAN Jadi Mitra Dagang Terbesar China, Nilainya Fantastis!

Rakyat Sri Lanka pun turun ke jalan, menyuarakan ketidak senangannya terhadap kinerja pemerintah.

Tak hanya Presiden Gotabaya Rajapaksa, warga yang jengkel di tengah kekurangan bahan bakar dan makanan juga meminta adik presiden, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa berhenti dari jabatannya.

Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa akhirnya bersedia berbicara dengan para demonstran.

Baca Juga: Pfizer Targetkan Vaksin COVID-19 Semua Varian Sebelum 2023, Cegah Kembalinya Wabah!

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x