ARAHKATA - Tim perunding Ukraina pada Rabu, 20 April 2022 memberi penawaran kepada Rusia untuk berunding khusus tanpa syarat di Mariupol.
Perundingan itu disinyalir agar dapat mengevakuasi pasukan dan warga sipil dari kota pelabuhan yang terkepung itu.
Anggota perunding Ukraina Mykhailo Podolyak melalui cuitan di Twitter mengatakan bahwa perundingan bisa dilangsungkan 'satu lawan satu, dua lawan dua.
Baca Juga: Tak Gentar! Pengepungan Mariupol Segera 'Berakhir', Ini Kata Komandan Ukraina
Untuk menyelamatkan orang-orang kami, (batalyon kanan-jauh) Azov, militer, warga sipil, anak-anak, orang-orang yang masih hidup dan yang mengalami luka-luka'.
Ukraina pada Rabu, 20 April 2022 menuduh pasukan Rusia tak menaati perjanjian gencatan senjata di daerah setempat
Padahal jika dalam waktu yang cukup hal itu dapat memberi kesempatan bagi perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia dalam jumlah besar untuk meninggalkan Mariupol.
Baca Juga: Ukraina Terima Bantuan Militer dari AS, Barat Berubah Haluan?
Kondisi terpantau saat ini sebagian besar kota tersebut sudah luluh lantak akibat serangan dari pasukan Rusia.
Para petempur Ukraina yang masih berada disana tak mengindahkan ultimatum dari Rusia agar menyerah, dikutip Arahkata dari Reuters Kamis, 21 April 2022.