Kemenangan itu tampaknya buah dari strateginya pada 2017 di mana dia menempatkan diri sebagai sosok 'progresif' liberal pro-Eropa melawan kelompok sayap kanan dan kiri populis nasionalis yang mendukung Le Pen.
Baca Juga: Awas! Kecanduan TV bisa Bikin Obesitas
Hasil putaran kedua ini juga tampaknya menunjukkan pemilih sayap kiri tidak kompak. Sebagian besar memang masih memilih Le Pen, terutama di daerah perdesaan dan luar negeri.***