UE Siapkan Sanksi Cerdas Untuk Minyak Rusia!

- 25 April 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa. Uni Eropa menyebut bahwa mereka akan mendanai persenjataan bagi Ukraina agar negara tersebut bisa menghadapi Rusia.
Ilustrasi bendera Uni Eropa. Uni Eropa menyebut bahwa mereka akan mendanai persenjataan bagi Ukraina agar negara tersebut bisa menghadapi Rusia. /Reuters

ARAHKATA - Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan Uni Eropa (UE) sedang mempersiapkan sanksi cerdas atas impor minyak Rusia.

Rusia adalah pemasok minyak terbesar di Eropa, memasok 26 persen dari impor minyak UE pada tahun 2020.

Ukraina dan beberapa negara UE, termasuk Polandia dan Lithuania, menginginkan diberlakukan larangan minyak dan gas Rusia, sementara Jerman dan Hongaria menentang sanksi tersebut.

Baca Juga: Kalahkan Le Pen, Macron Terpilih Kembali Jadi Presiden Prancis

“Kami (UE) sedang mengerjakan paket sanksi keenam dan salah satu masalah yang kami pertimbangkan adalah beberapa bentuk embargo minyak. Ketika kami menjatuhkan sanksi, kami harus melakukannya dengan cara yang memaksimalkan menekan Rusia sambil menjamin meminimalkan kerusakan bagi kami sendiri,” katanya dalam Reuters dikutip ARAHKATA pada Senin 25 April 2022.

Dombrovskis mengatakan bahwa rincian sanksi belum disepakati tetapi dapat mencakup larangan bertahap terhadap minyak Rusia atau mengenakan tarif ekspor yang melebihi batas harga tertentu.

Diketahui Eropa mendapatkan sekitar sepertiga dari energi kotor yang tersedia dari produk minyak dan minyak bumi dari Rusia, untuk sektor transportasi hingga produksi bahan kimia.

Baca Juga: AS Terlibat 'Genosida' Ukraina, Perang Sengaja Diperpanjang?

Minyak dan produk terkait menyumbang lebih dari sepertiga pendapatan ekspor Moskow tahun lalu.

Saat ini, menurut think tank Bruegel, Eropa menghabiskan sekitar 450 juta dolar AS (Rp6,5 triliun) sehari untuk minyak mentah dan produk olahan Rusia.

Perusahaan energi Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebelumnya telah mengumumkan tidak lagi mengimpor minyak dari Rusia menyusul invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Tegas! Turki Tutup Wilayah Udara Bagi Penerbangan Rusia ke Suriah

Perusahaan multinasional yang berbasis di Inggris Shell dan BP juga mengatakan mereka akan berhenti membeli minyak dan gas baru.

Gedung Putih sebelumnya memberi tahu Washington untuk bergabung dengan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin dan diplomat senior serta anggota pasukan keamanan Rusia.

Juga pada akhir Februari, AS, Inggris, Eropa dan Kanada memblokir akses Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai blokade lain terhadap Moskow karena menyerang Ukraina.

Baca Juga: Beri Kecaman pada PBB, Sekali Lagi Zelensky Ingin Bertemu Putin

Sanksi tersebut akan membatasi cadangan internasional bank sentral Rusia dan akan diterapkan dalam waktu dekat.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah