Network
ARAHKATA - Pasukan Rusia menyerang ibu kota Ukraina saat Sekretaris Jenderal Persarikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berkunjung.
Guterres termasuk di antara barisan pemimpin yang menentang invasi Rusia atas Ukraina sebagai perkara yang tidak masuk akal di abad ke-21.
Bersamaan Rusia menginvasi Ukraina, Presiden AS Joe Biden meminta tambahan dana 33 miliar dolar AS atau setara dengan Rp478 triliun demi mendukung Kyiv.
Baca Juga: Ukraina Selidiki 8.000 Kasus Kejahatan Perang, Pengadilan Internasional Menanti?
Sedikitnya 3 orang terluka dalam serangan tersebut. Serangan ini menjadi serangan pertama di ibu kota dalam hampir dua minggu terakhir.
Serangan terjadi setelah Guterres mengunjungi Bucha dan pinggiran kota lainnya di mana Moskow dituduh melakukan kejahatan perang.
"Itu adalah zona perang tetapi secara mengejutkan itu terjadi di dekat kami," kata juru bicara kantor kemanusiaan PBB Saviano Abreu, yang sedang dalam perjalanan bersama Guterres dalam Reuters dikutip ARAHKATA pada Jumat 29 April 2022.
Baca Juga: Transisi Kebijakan Nol COVID-19, Taiwan Catat 10.000 Kasus Baru
Zelensky mengatakan serangan itu terjadi tak lama setelah pembicaraannya dengan Guterres.
