Perdana Menteri Belanda Mark Rutte Resmi Minta Maaf atas 250 Tahun Perbudakan

- 20 Desember 2022, 15:35 WIB
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. /Foto: Reuters

Baca Juga: Ferdy Sambo Bersikeras Tidak Bohong Soal Putri Telah Diperkosa

Didorong oleh gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat, hal itu juga menimbulkan pertanyaan tentang rasisme di masyarakat Belanda.

Tekanan semakin meningkat di dalam negeri dengan kota-kota Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht secara resmi meminta maaf atas perdagangan budak.

Rutte telah lama menolak, sebelumnya mengatakan periode perbudakan terlalu jauh ke belakang dan permintaan maaf akan memicu ketegangan di negara di mana sayap kanan tetap kuat.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bersikeras Tidak Bohong Soal Putri Telah Diperkosa

Dia sekarang telah mengubah taktik, tetapi itu tidak menyenangkan semua orang.

Perdana Menteri Sint Maarten Silveria Jacobs mengatakan kepada media Belanda pada hari Sabtu bahwa pulau itu tidak akan menerima permintaan maaf Belanda jika dibuat pada hari Senin.

"Biar saya perjelas bahwa kami tidak akan menerima permintaan maaf sampai komite penasihat kami membahasnya dan kami sebagai negara mendiskusikannya," pungkasnya.***

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah