Perkembangan UMKM di Indonesia, Walaupun Pandemi Harus Bangkit

10 Maret 2021, 12:51 WIB
Pegiat UMKM wajib menguasai seni branding /Agus Somantri

ARAHKATA - Saat ini Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh, hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.

UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan.

Pemerintah menaruh perhatian penuh pada keberadaan UMKM di tengah pandemi Covid-19 seperti dikutip arahkata.com pada medsos Menkeu dan MenkopUKM.

Baca Juga: Desa Wisata Magnet Rezeki, Ustadz Nasrullah: Semoga Allah Ridho

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dukungan Pemerintah untuk UMKM itu tidak hanya bertujuan supaya UMKM bisa bertahan ditengah pandemi, namun juga bangkit dan bisa lebih kuat lagi selepas pandemi ini berakhir.

“Seperti kita ketahui bahwa perekonomian kita dalam situasi pandemi ini banyak sekali yang harus ikut berkontribagar mereka tidak saja bisa bertahan namun juga bisa bangkit kembali dan bangkit dengan lebih kuat,” jelas Menkeu saat menghadiri peluncuran program 'Beli Kreatif Danau Toba' secara vitual.

Pada Tahun 2020, APBN melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), telah menyalurkan anggaran sebesar Rp173,17 triliun untuk mendukung UMKM dan korporasi.

Baca Juga: Begini Nasib Musik Tradisional pada Zaman Modern

Dana tersebut disalurkan melalui berbagai macam sarana seperti bantuan dalam bentuk subsidi bunga kredit bagi pelaku UMKM maupun melalui bantuan langsung tunai dari Presiden yang bisa digunakan sebagai tambahan modal usaha.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini harus mampu beradaptasi dan memaksimalkan berbagai cara baru dalam mengakses pendanaan demi kelangsungan usahanya.

Terkait akses permodalan, Fithra Faisal mengungkapkan, bahwa UMKM harus mampu menemukan alternatif pembiayaan agar tak lagi terlalu bergantung kepada insentif pemerintah, maupun permodalan bank konvensional.

Baca Juga: Begini Nasib Musik Tradisional pada Zaman Modern

Di tengah pandemi ini, tidak hanya sektor kesehatan yang terdampak, akan tetapi hampir semua sektor termasuk sektor ekonomi, terlebih para pelaku UMKM.

Berbagai pihak perlu bahu-membahu membantu membangkitkan usaha para pelaku UMKM yang memiliki peran penting dalam kebangkitan sektor perekonomian.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Proses kurasi produk UMKM dalam program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia harus dilakukan berulang kali.

Sehingga hal tersebut dapat menciptakan top brand, yang bisa diunggulkan dan memberikan kesempatan untuk memproduksi dengan lebih masif.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan upaya pemerintah untuk membantu UMKM untuk tetap bertahan di tengah dampak covid-19.

Dengan gerakan ini, masyarakat Indonesia didorong untuk membeli produk-produk buatan Indonesia.

"Jika kita semua membeli kebutuhan sehari-hari menggunakan produk Indonesia, itu bisa membuat UMKM kita bertahan di tengah pandemi," ujar Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM.

Di samping itu, pemerintah juga ingin semakin banyak produk UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.

Salah satu strategi gerakan ini adalah menghubungkan para pelaku UMKM dengan berbagai penyedia platform online marketplace.

“Target kita sebesar tiga puluh juta pelaku usaha sampai tahun 2024 mendatang. Saat ini, baru sekitar 10,26 juta pelaku UMKM yang onboarding ke digital," jelas Teten.

Menurut MenkopUKM, produk-produk UMKM yang unggul seperti home decor, kriya, makanan dan minuman, dan sebagainya, menjadi lebih berpeluang ke pasar global dengan masuk ke pasar digital.

"Sekarang dengan kita menguasai pasar digital dalam negeri, dengan sendirinya kita memiliki akses ke pasar global," tandas Teten.

Oleh karena itu, MenkopUKM menekankam bahwa peluncuran gerakan nasional ini menjadi sangat penting dan strategis bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler