Kinerja Positif, Faisol Reza Dukung PGE Jadi Perusahaan Induk BUMN

29 Juli 2021, 23:04 WIB
Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema 'Garuda Indonesia Anjlok, Bagaimana Upaya Penyelematan BUMN di Era Pandemi' di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Juni 2021. /Foto: Pedoman Tangerang.

ARAHKATA - Catatan kinerja PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinilai positif dan berpengalaman dalam mengelola panas bumi selama hampir 50 tahun oleh Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Reza.

Ia juga menilai, PGE mampu memimpin konsolidasi aset dari BUMN lain yang juga menggarap energi terbarukan, yaitu PT PLN Gas and Geothermal dan PT Indonesia Power.

Baca Juga: Jonatan Christie Tersingkir dari Babak 16 Besar Olimpiade Tokyo 2020

“PGE sudah berpengalaman hampir 50 tahun dalam pengelolaan panas bumi. Apalagi, saat ini total kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE adalah 1.877 MegaWatt atau sekitar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia,” ujar Faisol mengutip keterangan persnya, Kamis 29 Juli 2021.

Berdasarkan catatan positif, ia pun mendukung PGE untuk menjadi perusahaan induk BUMN yang bergerak dalam bidang energi panas bumi.

Faisol mengatakan kunci keberhasilan pengembangan panas bumi adalah kemampuan eksplorasi di hulu karena panas bumi memiliki karakter yang sama dengan minyak dan gas alam.

Baca Juga: Warga Tebet Diberi Sembako Usai Vaksin COVID-19, Catat Lokasi dan Tanggalnya!

"Kapabilitas dan karakteristiknya sama seperti yang dilakukan Pertamina sebagai perusahaan induk PGE. Makanya, PGE sangat layak menjadi induk holding BUMN Geothermal, kami sangat mendukung,” ungkap politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, PGE telah menjadi pionir pengelolaan panas bumi di Indonesia.

Sejak 1974, perseroan pelat merah itu telah melakukan pengusahaan panas bumi mulai dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Sumut Baru 16 Persen, Bobby: Kota Medan Sulit Didapat!

Berbagai kegiatan hulu yang dilakukan PGE antara lain survei geologi, survei geofisika, survei geokimia, serta pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan.

Sedangkan kegiatan hilir mencakup ekploitasi dan pemanfaatan, termasuk pembangunan lapangan uap, pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi, serta pembangunan jaringan transmisi.

Baca Juga: Selamat! Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Lolos ke Semifinal

Faisol berharap, potensi dan pengalaman panjang itu dapat menjadi bekal PGE dalam memimpin konsolidasi aset BUMN panas bumi secara baik, sehingga bisa meningkatkan kapasitas terpasang listrik panas bumi dari 1,2 GigaWatt menjadi 2,5 GigaWatt dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Bukit Duri Tebet Mencapai 44 Persen dari Target

Sebagai informasi, saat ini PGE telah menambah satu Wilayah Kerja (WK) Geothermal dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sehingga saat ini PGE mengoperasikan 15 WK.

“Tujuan proses ini untuk mengembangkan panas bumi di Indonesia. Kami yakin sebagai konsolidator, PGE bisa mengemban misi tersebut,” harap legislator dapil Jawa Timur II itu.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler