ARAHKATA - PT Angkasa Pura II menyebut bahwa pihaknya telah menjual tiket sebanyak 1.013.000 penumpang pada H-4.
Adapun rentang jumlah pemudik ini dimulai sejak sepekan terakhir bulan April 2022.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyampaikan hal itu di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Siagakan Tim Pengawal Pemudik Cegah Aksi Begal
Dia juga sekaligus mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Sejak posko (lebaran) dibuka 22 april sampai H-4 kemarin, 20 bandara AP II menembus layani 1.013.000 penumpang atau tiket," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 29 April 2022.
Baca Juga: AirNAV Prediksi Puncak Mudik Terjadi H-4 Idul Fitri
Untuk diketahui ke-20 Bandara yang dikelola oleh BUMN khusus bandar udara ini Angkasa Pura II atau AP II mengelola tiket dan fasilitas, antara lain:
Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru),
AP II juga bertanggung jawab pada Bandar Udara Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka) dan Banyuwangi (Banyuwangi).
Baca Juga: Ini Pernyataan Resmi Jokowi Soal Mau Mengundang Ukraina dan Rusia.
Termasuk juga Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
Dari 20 bandara yang dikelola AP II tersebut ada lima destinasi bandara yang memiliki lonjakan pemudik.
"Kami mencatat ada lima destinasi yang menjadi tujuan penumpang dalam periode (mudik lebaran), Surabaya, Denpasar, Makassar, Kualanamu dan kelima Balikpapan," tuturnya.
Baca Juga: Kominfo: Nikmati Siaran TV Digital dengan Set Top Box
Muhammad Awaluddin menambahkan peningkatan penjualan tiket pesawat ini sebagai bukti sinyalemen positif pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19 melanda Indonesia dua tahun terakhir.
"Kami melihat apa yang disampaikan pemerintah untuk mengatur pergerakan jalur dan angkutan mudik ini direspon masyarakat," pungkasnya. ***