Bagaimana Pemerintah Pulihkan Ekonomi Melalui Pariwisata ?

- 27 November 2020, 08:07 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio /Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio /Kemenparekraf /Arahkata.com

ARAHKATA - Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 menghadirkan sejumlah Kementerian/Lembaga yang menyampaikan rencana program dukungan terhadap sektor pariwisata dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang hadir secara daring mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang menjadi lokomotif dalam pemulihan ekonomi nasional. Sehingga diperlukan kombinasi dan sinergi antara peran pemerintah pusat dan daerah dalam alokasi anggaran melalui belanja K/L, belanja BUMN, belanja swasta, dan belanja pemerintah daerah untuk pariwisata.

Baca Juga: Efek Jera Eksploitasi, Perlu Ada Hal Konkrit Dirumuskan

Pada 2020, untuk 5 destinasi super prioritas disiapkan anggaran total sebesar Rp9,4 triliun yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga. Khusus untuk 2020, dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga disiapkan program stimulus pariwisata.

"Kita berharap ini benar-benar bisa digunakan untuk memberi insentif dalam kegiatan pariwisata," kata Suahasil Nazara.

Sementara untuk 2021, anggaran dari berbagai kementerian/lembaga yang sifatnya untuk belanja K/L mencapai Rp10 triliun, belanja non K/L sebesar hampir Rp1 triliun dan transfer ke daerah dan dana desar sekitar Rp4 triliun.

Baca Juga: IPC Lanjutkan Pembangunan Terminal Kalibaru 

"Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan lompatan yang baik mengenai arah kebijakan untuk membuat pariwisata. Bukan hanya sekadar mempersiapkan infrastruktur, melainkan alokasi anggaran untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata," ujarnya.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmennya dalam setiap program dari Kementerian Perhubungan untuk dapat memberikan dampak terhadap dunia pariwisata.

"Terbukti dengan investasi yang kita lakukan di lima Bali Baru. Kita bangun pelabuhan dan juga memperbaiki bandara. Bahkan tidak terbatas pada pembangunan, tapi juga konektivitas antara kota dengan obyek wisata, antara bandara dengan kota dan ini kita lakukan bersama," kata Menhub Budi Karya.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun Digodok DPR, Pemerintah Perlu Pikirkan Antisipatif

Kementerian Perhubungan juga akan terus meningkatkan penerbangan dan bersama Kemenparekraf akan membuat superhub yang akan memudahkan penerbangan langsung wisatawan dari originasi ke destinasi wisata di Indonesia.

"Kementerian Perhubungan juga terus melakukan kampanye safe travel guna meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan wisatawan dalam menggunakan sarana transportasi," katanya.

Bersamaan dengan itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga fokus membangun ekosistem ekonomi kreatif secara lebih komprehensif ke depan. Selain menguasai produk, para pelaku ekonomi kreatif juga harus mampu memenuhi kebutuhan atas kemasan yang representatif, pemasaran yang tepat, akses permodalan, keuangan yang efektif, payment system, Hak Kekayaan Intelektual, badan hukum, hingga manajemen Hak Kekayaan Intelektual yang dapat mengembangkan nilai tambah dari produk kreatif jadi berlipat ganda.

"Saya berharap, Rakornas Parekraf 2020 ini menjadi ruang untuk memulai dan menguatkan koordinasi serta kolaborasi dari semua unsur Pentahelix. Jadi, akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, serta media bisa saling berkolaborasi untuk kembali membangun sektor parekraf Indonesia," kata WishnutamaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio .

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x