Mengubah Krisis Jadi Peluang

- 30 November 2020, 22:26 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa /Arahkata/

ARAHKATA - Dalam laporan dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) menyebutkan bahwa penyebab terjadinya krisis adalah perubahan global dan pola perilaku, yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Sejauh ini, dunia telah kehilangan lebih dari 1 juta jiwa akibat pandemi ini, dengan dampak yang jauh lebih besar yang mengarah pada guncangan di berbagai sistem ekonomi dan sosial. Bahkan, Indonesia telah mengalami kontraksi ekonomi pada dua kuartal berturut-turut, yaitu pada Q2 sebesar -5,32% dan Q3 sebesar -3,49%.

Baca Juga: 5 Anak Dikabarkan Hilang dalam Letusan Ile Lewotolok

“Jalan dan pilihan yang dapat kita ambil untuk memulihkan kondisi ini memang terbatas. Namun demikian, kita tidak perlu ragu untuk mengambil langkah dan berinvestasi pada pemulihan rendah karbon menuju ekonomi hijau,” ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjadi narasumber dalam acara Kemitraan Multi Pihak Dalam Pengembangan Dan Penerapan Prinsip Ekonomi Hijau Dan Berkelanjutan Untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Covid-19, Senin (30/11).

Berbagai pengalaman dan praktik global telah membuktikan bahwa investasi hijau di masa pemulihan dapat menciptakan leverage ekonomi yang lebih besar dan tentunya memiliki dampak berkelanjutan di masa mendatang.

Menteri mencontohkan jika sebuah negara berinvestasi pada energi terbarukan, maka peluang kesempatan kerja menjadi 2,5 kali lebih besar jika dibandingkan dengan investasi pada bahan bakar fosil. Pada jangka panjang, manusia bisa merasakan udara yang lebih bersih yang dapat mengurangi beban biaya tambahan akibat penyakit dari polusi udara.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Petamburan II Mulai Diselidiki Polisi

“Sebagai gambaran, biaya kesehatan yang dikeluarkan akibat berbagai penyakit dari polusi udara bisa mencapai 7 persen dari PDB setiap tahunnya. Kita juga memiliki catatan praktik global bahwa setiap investasi sebesar 1 dolar untuk memulihkan ekosistem dapat menghasilkan 9 dolar dengan cara mengembalikan jasa ekosistem dan peningkatan mata pencaharian masyarakat setempat,” kata Menteri.

Menteri menambahkan bahwa syarat utama dari upaya pemulihan ekonomi melalui pengembangan ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon membutuhkan kerjasama multipihak, mulai dari pemerintah, mitra pembangunan, swasta, akademisi, LSM, masyarakat, dan termasuk UMKM.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x