ARAHKATA – Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi sejak Kamis, 26 November 2020 dengan mengeluarkan semburan pasir batu dan abu vulkanik.
Dalam peristiwa tersebut masyarakat dihebohkan dengan kabar hilangnya lima anak di Desa Waienga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, NTT.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Jateng Tertinggi, Ganjar Akui Perbedaan Data
Lima bocah tersebut diduga takut saat terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok pada Minggu, 29 November 2020. Menjadi ironis, kelimanya bukan bagian dari daerah terdampak erupsi.
Informasi tersebut dibenarkan Kepala Desa Waienga, Bernabas Belia yang mengatakan bahwa lima anak yang disebut hilang itu berlari ke hutan saat erupsi terjadi.
“Kelima anak tersebut lari ke hutan saat terjadi gemuruh dan erupsi, lalu sampai sekarang kami juga belum temukan mereka,” ucapnya, ketika dihubungi, Senin 30 November 2020.
Baca Juga: Penting Disimak, Tips Menolak Cinta Tanpa Bikin Sakit Hati!
Bernabas juga menjelaskan, upaya pencarian kelima anak itu dilakukan sejak siang hingga malam pukul 00.00 WITA oleh pihak keluarga dan sejumlah warga, akan tetapi tidak membuahkan hasil.
Sebelumnya, pihak keluarga dan beberapa warga lainnya juga sempat melihat dan memanggil anak-anak tersebut, namun mereka terus berlari ke hutan dan hingga kini belum ditemukan.