PKS: Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac Harus Objektif

- 17 Desember 2020, 14:55 WIB
Pesawat charter milik maskapai Garuda Indonesia yang membawa 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (06/12/2020) malam.
Pesawat charter milik maskapai Garuda Indonesia yang membawa 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (06/12/2020) malam. /Lukas/Biro Pers Setpres

ARAHKATA - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta para peneliti yang terlibat dalam proses uji klinis fase 3 vaksin Sinovac untuk bersikap profesional. Peneliti harus objektif dan berani menyampaikan hasil uji tersebut apa adanya. Jangan sampai karena tekanan pihak tertentu peneliti membuat laporan yang tidak berdasarkan fakta.

Mulyanto menegaskan uji klinis fase 3 ini sangat penting untuk menilai efektifitas dan imunoginitas vaksin yang sudah dibeli Pemerintah.

"Sebab berdasarkan daftar efektivitas vaksin yang disebutkan WHO, vaksin Sinovac tidak tertera di dalamnya. Untuk itu vaksin Sinovac yang sudah dibeli harus diuji. Jangan sampai vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat ini malah berbahaya," tegas Mulyanto.

Baca Juga: Budidaya dan Pengolahan Ikan Mulai Dilirik Investor

Sebelumnya Pemerintah dilaporkan sudah membeli vaksin Sinovac sebanyak 3 juta dosis. Sejumlah 1,2 juta dosis sudah diterima sedangkan sisanya menyusul kemudian.

"Sekarang ini status vaksin Sinovac tengah uji klinis fase 3 oleh tim peneliti FK Unpad. Saya berharap para ilmuwan kedokteran yg terlibat riset ini menjagi garda ilmiah yang mengayomi kesehatan masyarakat.

Mereka tidak boleh goyah apalagi ingkar dari Hippocratic Oath, sumpah etis mereka. Jangan sampai mereka tergiur pada rayuan manis pebisnis vaksin atau takut pada tekanan pihak-pihak yg tidak bertanggung-jawab," ujar Mulyanto.

Baca Juga: Jokowi Putuskan Vaksin Covid-19 Gratis, PDI Perjuangan: Bukti Negara Hadir!

Mulyanto mengingatkan peran peneliti uji klinis fase 3 ini sangat menentukan nasib kesehatan jutaan masyarakat Indonesia.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x