Pengusaha Jatim Berharap Vaksinasi Bangkitkan Perekonomian

- 14 Januari 2021, 21:23 WIB
Anggota Komisi E DPRD Jatim  Artono
Anggota Komisi E DPRD Jatim Artono /Arahkata/

Joni mengatakan vaksin yang dipilih pemerintah ini memiliki efek samping yang sangat kecil. Akan tetapi efikasinya 65,3 persen.

“Ini sudah bagus, karena World Health Organization hanya menargetkan 50 persen. Sedangkan anti genesitasnya 99 persen. Vaksin ini ketika masuk dalam tubuh dikenali sebagai benda asing, dan tubuh mengeluarkan antibodi sekitar 99 persen,” katanya.

Joni mengatakan kenapa vaksin ini tidak dilakukan sekaligus, karena menyesuaikan dengan cold storage yang ada. Karena vaksin menurutnya harus tidak boleh berubah warna.

Baca Juga: Beri Keyakinan Masyarakat Pentingnya Vaksin Covid, Puan Ajak Agamawan

“Saat penyuntikan vaksin ini harus lebih dalam agar tidak tumpah. Nantinya akan divaksin kembali dengan interval 2 minggu,” katanya.

Menurutnya orang yang sudah divaksin mendapatkan kartu dari Kemenkes. Sehingga ketika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bisa dilakukan trace dari kartu tersebut.

“Yang harus hati-hati pada vaksinasi kedua adalah jika pada vaksinasi yang pertama mengalami shock anafilatik (reaksi akibat vaksin). Kalau mengalami ini berarti orang tersebut tidak boleh dilanjutkan vaksinasi tahap dua,” ungkapnya.

Meski demikian Direktur Utama RSUD Dr Soetomo ini mengatakan KIPI vaksin sinovac ini sangat kecil. Yakni hanya 0,01 persen.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x