Menag Yaqut Pastikan Tren Intoleransi di Indonesia Bukan Arus Utama

- 13 Maret 2021, 22:56 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas /Foto: Instagram/@gusyaqut/

ARAHKATA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan tren intoleransi di Indonesia bukan merupakan arus utama.

Hal itu terungkap dari Pew Research Center pada 2020 Jelaskan bahwa tren intoleransi di Indonesia bukanlah sebuah ancaman yang perlu dikhawatirkan berlebihan.

"Dari catatan kami sebagaimana data yang kami dapatkan dalam riset bahwa Indonesia sebagaimana negara-negara lain juga menghadapi arus konservatisme keagamaan. Utamanya yang disebabkan arus informasi yang begitu kuat dari penduduk muda," ujar Menag Yaqut, dalam siaran virtual, Sabtu 13 Maret 2021.

Dia juga menyampaikan, berbagai riset yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan adanya gejala meningkatnya intoleransi tetapi kita tak perlu khawatir berlebihan karena tren ini belum menjadi arus utama masyarakat.

Baca Juga: Dua Pilot Susi Air Disandera KKB Papua Berhasil Diselamatkan

Sebagai informasi dalam kbbi istilah konservatisme berarti paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan  stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal.

Yaqut menambahkan Kemenag adalah lembaga yang memiliki andil besar dalam kehidupan beragama di Indonesia. Kemenag juga akan berupaya membuat sebuah terobosan atau kebijakan untuk mendukung kondisi keagamaan Indonesia bisa seharmonis mungkin.

Dia pun menjelaskan adanya 3 program prioritas skala dekat yang akan dilakukan dalam skala dekat oleh Menteri Agama demi menjawab tantangan global soal toleransi beragama. Pertama adalah meningkatkan pelayanan keagamaan dan Kedua penguatan modernisasi beragama.

Baca Juga: Nissa Sabyan Muncul Kembali, Isu Pelakor Rasa Settingan?

"Langkah pertama yang akan kami lakukan kan ingat kan pelayanan keagamaan yang lebih merakyat dan merata untuk semua masyarakat Indonesia. Kedua,  penguatan modernasi beragama yang lebih menghadirkan kehidupan yang lebih moderat," ujar Yaqut Cholil.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x