Network
ARAHKATA – Provisni Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 27 April 2021 lalu tepat berusia 57 tahun. Menjadi sorotan di hari jadinya itu, adalah soal pembangunan yang juga terkait akan jalannya roda perekonomian masyarakat setempat.
Politikus Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi mengatakan, belum sepenuhnya pembangunan di Sultra mencapai target sehingga masih ada yang perlu dioptimalkan.
“Saya lebih melihat kepada pembangunan infrastruktur ekonomi, misalnya di sana bagaimana sektor pertanian, perikanan. Kemudian bagaimana membuat tambang ini lebih memberi pengaruh kepada pengembangan ekonomi lokal. Itu juga menjadi tantangan tersendiri,” ucapnya kepada ARAHKATA.com, saat ditemui di Jakarta, Jumat, 30 April 2021 lalu.
Baca Juga: Kuatkan Nilai Guyub dan Rukun, IKG Gelar Rapat Kerja 2021
Jadi, lanjut Abdul Rahman, itu semua menjadi catatan soal infrastruktur bagaimana kita mau mendorong agar dampaknya terasa pada biaya logistik. Karena, kalau infrastrukur dibangung tanpa pertimbangan dampak biaya logistik, maka tidak akan mempunyai dampak ekonomi.
Terkait pembangunan ekonomi seperti soal pertanian dan perikanan, menurutnya, harus dipikirkan cara bagaimana mengangkat produktivitas dan kesejahteraan petani sekaligus nelayan.
“Itu mesti dipikirkan soal bagaimana daya dukungnya, pengembangan kapasitas. Itu semua menjadi catatan penting soal Sulawesi Tenggara. Bila sekarang kita melihat sudah ada kemajuan tapi juga belum optimal, jadi kita dorong lagi dan dimaksimalkan,” ujar pria yang juga pengamat ekonomi itu.
Baca Juga: Viral Video Curhatan Istri yang Punya Suami Perfeksionis
Abdul Rahman Farisi menuturkan, Gubernur Sultra harus bisa berpikir untuk bisa mensinergikan antara kepentingan pemerintah pusat dan daerah demi pembangunan ekonomi yang maksimal.
“Jadi saya melihat ini (pemerintah pusat dan daerah –red) punya peran masing-masing,” katanya.
