Proses Seleksi PNS, Mendes PDTT Ibaratkan Jauh Lebih Rumit Daripada Masuk Surga

- 13 Mei 2022, 20:58 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. /Instagram/@halimiskandarnu

ARAHKATA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengibaratkan proses menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) jauh lebih sulit daripada proses masuk surga.

Pasalnya, PNS dituntut harus berkualitas dan memiliki kompetensi demi terwujudnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif untuk Indonesia Emas 2045 mendatang.

Begitu krusialnya kompetensi PNS, maka proses seleksinya pun sedemikian sulit dan panjang.

Baca Juga: Adian: Waktu Jadi Penguji Keberpihakan Pada Rakyat

“Dari kaca mata agama proses masuk surga tidak sesulit jadi PNS, tahapannya, panjangnya. Jadi semakin yakin saya bahwa menjadi PNS di Indonesia jauh lebih rumit perjalanannya daripada proses untuk masuk surga,” kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam arahannya pada pembekalan dan orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Aula Makarti Muktitama, Kantor Kemendes PDTT, Kamis, 12 Mei 2022.

Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim ini mengatakan, kompetensi PNS yang dimaksud adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS.

Berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.

Baca Juga: Mikel Arteta Sindir Wasit Paul Tierney, Kenapa?

Dengan demikian, sergahnya kemudian, adanya PNS kompetitif memang dibutuhkan darma baktinya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Oleh karena itu, Gus Halim mengimbau CPNS yang sedang mengikuti orientasi tersebut untuk menjadi PNS yang bahagia dan bersyukur karena telah terpilih di manapun keberadaannya.

“Di PDP jadi PNS yang selalu bahagia, selalu gembira. Itu berarti sampean semua bekerja dengan hati bukan bekerja semata-mata dengan pikiran. Karena kalau bekerja dengan hati, dan kemudian ada rasa senang, ada rasa bahagia maka tidak yang ada namanya rasa lelah,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Cara Jin BTS Beritahu ARMY Tentang Kondisi Terbarunya

Terkait proses PNS yang lebih sulit dari pada proses masuk surga, Gus Halim menjelaskan bahwa proses masuk surga itu paling tidak ada tiga kategori.

Pertama, langsung masuk surga tanpa seleksi, tanpa proses, tanpa menunggu ini itu langsung masuk surga.

Yang kedua, sambungnya, masih harus ada proses karena mungkin banyak dosa terus harus proses pengadilan, proses pengajuan grasi, pengajuan amnesti dan lain-lain atau pengampunan baru kemudian diputuskan masuk neraka dulu atau langsung masuk surga.

Baca Juga: Begini Kata Troye Sivan Tentang Rencana Kolaborasi dengan Jungkook dan Jimin BTS

Yang ketiga, jelas harus dicuci dulu di neraka setelah sekian lama baru kemudian masuk surga.

“Nah tentu kita berharap yang pertama, tapi juga jangan terlalu percaya dirilah. Saya cukup yang kedua saja, kalau boleh milih yang pertama kok terlalu dakik-dakik, yang ketiga kok gak kuat rasanya, milih yang kedua saja daripada harus nunggu proses CPNS yang hampir 2 tahun," ujarnya.

Jadi, menurut Gus Halim, ini salah satu hal yang menurutnya harus dijadikan sebagai salah satu tahapan perjalanan kehidupan.

Baca Juga: Suzuki Resmi Hengkang dari MotoGP, Joan Mir Beri Respon Ini

"Kalau proses masuknya sudah sebegitu rumitnya, itu artinya bahwa keberadaan PNS itu adalah satu sosok, satu figur yang memang betul-betul dibutuhkan,” jelasnya.

Gus Halim lantas berseloroh, bahwa proses seleksi PNS sedemikian panjang tahapannya setelah hampir setahun dinyatakan diterima, itu pun namanya hanya CPNS.

“Baru setelah mengikuti latihan dasar atau pra-jabatan, setelah lulus CPNS baru kemudian C-nya di coret menjadi PNS,” ujar berseloroh.

Baca Juga: Tempat Fabio Quartararo Nikmati Sisa Liburan di Prancis

Perlu diketahui, orientasi CPNS ini diikuti oleh 253 peserta yang terdiri dari 233 hasil seleksi CPNS yang digelar Kemendes PDTT dan 20 orang berasal Sekolah Tinggi Akuntansi (STAN).

Turut hadir mendampingi Mendes PDTT yakni Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid, serta pejabat eselon 1 di lingkungan Kemendes PDTT.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kemendes PDTT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah