“Kegiatan keagamaan tidak dibatasi jumlahnya (jemaah). Jadi 100 persen boleh digunakan. Tidak ada pengurangan, tapi dianjurkan untuk tidak perlu menambah kapasitas, misalnya menambah tenda begitu. Jadi diupayakan gedung yang ada itu digunakan semaksimal mungkin,” katanya.
Kemudian gerakan mudik terkait juga dikatakannya tidak ada pembatasan. Kapasitas penumpang untuk setiap moda transportasi bisa dimaksimalkan hingga 100 persen. Adapun untuk vaksinasi, Muhadjir mengatakan, aturannya tetap mewajibkan untuk vaksinasi booster.
Terkait arus mudik Nataru, Muhadjir mengatakan, terdapat sekitar 44,7 juta orang terkait hal tersebut. Jumlah ini naik cukup drastis dibandingkan tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pemberian Insentif Kendaraan Listrik
“Ada kenaikan 55 persen dibandingkan tahun 2020,” katanya.
Diwaspadai
Meski tidak ada pembatasan aktivitas dalam Nataru ini, namun Muhadjir menyebutkan ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Masyarakat diimbaunya untuk mewaspadai bencana, baik bencana hidrometeorologi atau bencana tektonik.
Selain bencana, ketersediaan pangan juga menjadi satu hal yang diwaspadai pemerintah. Muhadjir menyebut ada empat komoditi pangan yang diwaspadai ketersediaannya, yakni kedelai, cabai merah besar, cabai merah kecil, dan beras.
Baca Juga: Wacana Subsidi Pemerintah Rp8 Juta Guna Pembeliaan Motor Listrik
Menurutnya, terkait dengan komoditi beras, Kementerian Perdagangan telah bersiap impor sebanyak 500 ribu ton.