Indonesia Harus Siap Revolusi Digital

- 14 November 2020, 18:25 WIB
Presiden RI Jokowi /
Presiden RI Jokowi / /Pikiran Rakyat Bogor

ARAHKATA - Perkembangan ini menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dirinya bahkan sudah menghitung berapa banyak pekerjaan akan hilang, tergerus pesatnya perkembangan teknologi digital.

Menurut hitungan Jokowi, 56% pekerjaan di lima negara anggota ASEAN, raib akibat otomatisasi. Seiring perkembangan teknologi digital yang semakin massal di kala pandemi Covid-19.

Dikutip ARAHKATA dari laman setkab.go.id, Jokowi menyatakan, ketergantungan dunia dengan teknologi semakin besar.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jaringan seluler telah mengjangkau lebih dari 95% populasi dunia, dan 56% populasi di ASEAN adalah pengguna internet. "Banyak jenis usaha lama yang tutup, banyak jenis pekerjaan lama yang tutup. Sekitar 56 persen pekerjaan di lima negara ASEAN terancam hilang akibat otomatisasi," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Sabtu (14/11/2020).

Baca Juga: Masih Situasi Pandemi, Kapolri Ingatkan Protokol Kesehatan

Tantangan lainnya, sambung Jokowi, adalah kesenjangan digital di negara ASEAN juga masih sangat besar. Sebab, penetrasi internet sendiri belum merata di semua negara anggota.

"Dari 10 negara, hanya tiga negara yang memiliki penetrasi internet di atas 80 persen," imbuh Jokowi.

Untuk itu, Jokowi sadar bahwa pemerintah harus melakukan berbagai terobosan. Menurutnya, Indonesia harus mempercepat transformasi digital. "Apalagi saat ini kegiatan ekonomi digital ASEAN masih kecil, hanya 7 persen dari total produk domestik bruto (PDB)," terang dia.

Ia mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mendorong transformasi digital dalam rangka menghadapi tantangan yang ada di depan mata. Pertama, memastikan revolusi digital yang inklusif.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x