Sehabis Menang All England, Curhat Hendra Setiawan Mengenaskan

- 19 Maret 2021, 21:07 WIB
Foto Hendra Setiawan & Mohammad Ahsan,
Foto Hendra Setiawan & Mohammad Ahsan, /Galang Garda S/sumber: instagram @hendrasansan

ARAHKATA - Salah satu pasangan ganda putera terbaik, 'The Daddys' Hendra Setiawan menceritakan kisah pilunya bertanding di ajang Yonex All England 2021 yang terpaksa harus berjalan kaki sampai ke hotel.

Saat itu, Hendra Setiawan bersama pasangan The Daddys lainnya yakni Mohammad Ahsan pulang dari memenangkan pertandingan di All England untuk segera kembali ke Venue Hotel.

Hendra Setiawan diberitahukan kabar dari PBSI mengenai sejumlah atlet bulutangkis juniornya tidak bisa mengikuti laga kompetensi All England karena harus menjalani karantina mandiri di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Center.

"Kemarin habis main, tahu-tahu kita langsung disuruh pulang," kata Hendra Setiawan.

Baca Juga: Percepat Sekolah Tatap Muka, Ini yang Dikhawatirkan Nadiem

Hendra Setiawan bersama Ahsan dan sejumlah tim official menunggu mobil panitia yang biasanya membawa para atlet dari tempat pertandingan menuju hotel penginapan.

Rupa-rupanya, mobil panitia tidak kunjung tiba. Kemudian salah satu tim official skuad merah putih diberitahukan bahwa tidak ada fasilitas untuk mengantar jemput atlet Indonesia.

Hal ini dikarenakan ada kebijakan dari pihak panitia penyelenggara beserta BWF untuk tidak memperkenankan atlet Indonesia memakai fasilitas antar jemput mobil.

Kebijakan ini diambil, konon lantaran panitia penyelenggara dan BWF mengantisipasi penularan wabah Covid-19. Padahal jelas-jelas dari hasil medical cek up dan swab anti gen para atlet Indonesia negatif Covid-19.

Salah satunya, regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka seluruh anggota tim diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Baca Juga: Heboh, Warga Jurangmangu Temukan Potongan Kaki

Hendra menyayangkan sikap Federasi BWF yang tidak memberikan informasi perihal aturan tersebut sebelumnya. Sebelum para atlet bulu tangkis sampai di Negara kerajaan Inggris tersebut.

"Yang jadi masalah kan harusnya BWF kasih tahu kalau ada peraturan gini ya mungkin seminggu atau 10 hari sebelumnya harus sampai sini, nah itu kita enggak tahu gitu lho," ucap Hendra penuh sesal.

Hendra Setiawan kembali berceloteh mengenai keluh kesahnya itu, karena instruksi dari panitia kontingen Indonesia dilarang naik kendaraan umum seperti kereta, bus, taxi konvensional maupun taxi online.

Instruksi itu ternyata sudah dibagi tahu oleh sejumlah armada bus, taxi online maupun taxi konvensional yang menolak kontingen Indonesia tersebut naik ke dalam armadanya.

"Dan kita harus berjalan kaki dari tempat pertandingan ke hotel penginapan. Habis menang tambah capek nih gaes," ucap Hendra Setiawan.

Ahsan yang berada tidak jauh dari Hendra Setiawan menujukan wajah penuh lelah dan sesekali menegak minum. Ahsan memilih tetap melanjutkan langkahnya tanpa ada sedikitpun kata terlontar.

Baca Juga: Diam Usai Sidang, Habib Rizieq Terima Dakwaan Jaksa?

Dari penuturan Manager Tim Indonesia Ricky Subagja yang diterima oleh Hendra Setiawan. Seluruh skuad Indonesia dilarang bertanding.

Hendra mengaku bersyukur karena sudah lebih dulu sampai di arena pertandingan dan dinyatakan menang.

"Jadi kita enggak boleh main karena di pesawat ada yang positif, jadi dianggap close contact. Tapi, itu kan harusnya sudah hari Sabtu, ini kan hari Rabu," tutur Hendra.

Hendra menceritakan untuk protokol kesehatan (Prokes) yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dinilai sudah baik, mendekati semua anjuran pihak WHO. Prosedur test swab anti gen juga sudah dilakukan sebanyak dua kali.

"Di Jakarta kan kita udah vaksin dua kali kan, terus naik pesawat juga udah swab PCR enggak apa-apa, negatif, terus sampai sini diswab lagi, negatif, jadi harusnya sih enggak apa-apa ya," kata dia.

Baca Juga: Beredar Poster Deklarasi Puan-Moeldoko Maju Pilpres, Ini Jawaban PDI Perjuangan

Selain itu, panitia All England dinilai memperlakukan kontingen Indonesia tidak manusiawi. Terbukti, tidak semua atlet mendapatkan email dari program layanan kesehatan Inggris National Health Service (NHS), yang bertugas melakukan pelacakan kontak atau tracing COVID-19.

Hendra mengatakan Ahsan dan tiga orang lainnya tidak mendapatkan email tracing, yang berarti bahwa empat orang tersebut aman.

"Padahal kan kita satu pesawat semua dan duduk bareng-bareng juga. Itu agak enggak jelas gitu lho," imbuhnya.
 
Hendra menambahkan untuk skuad Indonesia tidak diperbolehkan melakukan tes ulang COVID-19 karena telah dianggap kontak erat dengan penderita COVID-19, sehingga harus isolasi 10 hari.

"Padahal kemarin ada yang positif tapi bisa dites ulang, dan itu pun tesnya ambil sendiri, ngetes sendiri," lanjut Hendra.

Baca Juga: Respon Cepat Aduan Warga, Polres Sinjai Gandeng Telkom Makassar

Sebelumnya, menjelang pelaksanaan All England 2021, sempat muncul kasus COVID-19 di salah satu pesawat yang ditumpangi skuad merah putih. Kasus ini tentu saja menyebabkan laga pembuka turnamen harus tertunda.

Beberapa atlet, pelatih dan official tim dari India, Thailand, dan Denmark kedapatan ada yang terkena COVID-19.

Ironisnya, untuk skuad dari India, Thailand, dan Denmark mereka diperbolehkan ikut dalam pertandingan. Sementara skuad Indonesia yang negatif justru diwajibkan dikarantina mandiri selama 10 hari.

BWF saat itu langsung melakukan tes ulang kepada para atlet dan pelatih tersebut. Tim yang hasil tesnya dinyatakan negatif pun diizinkan tampil.

Baca Juga: Kakak Kandung Aprilio Manganang Juga Miliki Penyakit Hipospadias

"Misalkan enggak boleh main pun, ya paling enggak boleh pulang gitu lho."

"Ngapain di sini, terutama buat kita berdua (Ahsan) buang-buang waktu, buang-buang uang juga, kita kan biaya sendiri juga, belum sampai jakarta isolasi lagi," ujar Hendra.

Selain itu informasi PBSI yang telah diterima Hendra Setiawan menerangkan bahwa ada kasus yang sama menimpa negara Turki salah satu pemain tunggal putri Turki Neslihan Yigit tetap bisa melenggang di All England walau satu pesawat dengan kontingen Indonesia.

Bahkan, Neslihan Yigit berhasil lolos ke pertandingan verifikasi lanjutan seusai menumbangkan Marie Batomene.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x