PBNU Dukung dan Apresiasi Ketegasan KSAD Dudung Konsisten Jaga Netralitas TNI dalam Pemilu 2024

15 Juli 2023, 12:29 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman /AS Rabasa

ARAHKATA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan dukungan dan apresiasi kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal Dudung Abdurachman yang mengingatkan jajarannya di tubuh TNI AD untuk menjaga netralitas pada Pemilu 2024 mendagang.

“Pak Dudung itu dikenal disiplin, tegak lurus pada aturan, setia pada Pancasila, UU, dan NKRI. Kita Mendukung dan apresiasi itu,” ujar Gus Fahrur saat dihubungi, Sabtu, 15 Juli 2023.

Menurut Gus Fahrur, hal yang disampaikan KSAD Dudung kepada jajarannya tersebut menunjukkan bahwa mantan Pangkostrad ini demi menjaga marwah TNI AD sesuai aturan perundang-undangan.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Penggantian Harta Benda Terdampak Insiden Plumpang Terus Berjalan

Loyalitas TNI adalah tegak lurus kepada bangsa dan negara karena hal itu adalah jati diri TNI AD sejak dulu dan tidak pernah berubah

“Kita sepakat dengan KSAD karena memang TNI harus menjadi alat keamanan negara,” katanya.

Menurut Gus Fahrur, komitmen dan upaya KSAD Dudung menjalankan aturan dalam menjaga netralitas TNI harus didukung semua kalangan. Sebab hal itu dianggap sangat penting untuk menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.

Baca Juga: 1.000 WNI Usia Produktif Pindah Jadi Warga Singapura Setiap Tahunnya

“Netralitas aparat itu menjadi bagian kepentingn bagi keutuhan NKRI. Tidak usah dukung mendukung. Setialah pada NKRI untuk kesatuan dan persatuan. Ibarat sepak bola, wasif tidak boleh main, tidak boleh nendang bola. Kalau jadi pelatih ya pelatih, wasit ya wasit. Nanti kacau,” paparnya.

Lebih lanjut, Gus Fahrur menegaskan bahwa kepentingan keamanan negara harus menjadi nomor satu bagi TNI AD.

Gus Fahrur lantas meminta agar TNI aktif tidak boleh terpengaruh kepada mantan atasannya yang sudah menjadi purnawirawan dan terlibat politik praktis.

Baca Juga: Aksi Payung Duka Masyarakat Sipil Anti Tembakau Pasca Pengesahan UU Kesehatan

“Pilpres ini kan kepentingan sesaat tapi keamanan dan kepentingan nasional harus menjadi fokus dari aparat negara. TNI aktif itu komitmennya kepada negara bukan capres atau partai. Dan siapapun yang terpilih itulah presiden kita. Yang menang harus dihomati. Loyalitas TNI aktif harus kepada negara NKRI. Yang purnawiraran silakan (bermain politik praktis) karena mereka punya hak politik,” tegas Gus Fahrur.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah purnawirawan pimpinan TNI sudah mengatakan dukungannya kepada masing-masing bakal capres.

Sebut saja misalnya, Mantan KSAD periode 1998-1999, Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo yang mendukung bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Susi Sentil Pemerintah Soal Dugaan Ekspor Ilegal Bijih Nikel ke China

Sementara Mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa terang-terangan mendukung bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.

Adapaun, bakal calon dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan mendapat dukungan dari purnawirawan TNI dan Polri. Jumlahnya diklaim mencapai 170 orang.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler