"Sebagai presiden, Jokowi tidak boleh mendukung capres-cawapres tertentu. Harus netral," tuturnya.
Akun @mulyadi2028 mengungkapkan, NasDem terpaksa mengubah acara ultah karena Jokowi tidak mau hadir, secara internal partai saja. Kata dia, bisa dibayangkan hambarnya acara NasDem tanpa dihadiri Presiden Jokowi, sekaligus memberi sambutan seperti partai koalisi lainnya.
Baca Juga: Bareskrim Selidiki Bahan Propilen Glikol Oplosan Pesanan PT Afi Farma
"NasDem mengubah acara. Padahal tahun sebelumnya Jokowi berpidato dengan semangat di ultah NasDem," ungkap @IlerItil.
Akun @mang_uciem menilai, Presiden @jokowi pilih kasih. Soalnya, pada acara ultah @PartaiGolkar dan @PartaiPerindo, Presiden Jokowi datang. Namun, giliran ultah Partai @NasDem Presiden Jokowi tidak datang.
"Pak Jokowi memang jago soal komunikasi dalam menyampaikan pesan-pesan kepada pihak-pihak lain yang ditujunya," ungkap @MudjimanAgus. "Tak menghadiri HUT NasDem adalah salah satunya. Sebab sebelumnya, beliau selalu hadir dalam HUT NasDem. Semoga Pak Surya Paloh menyadari kekeliruannya," lanjut @MudjimanAgus.
Baca Juga: BNN Jaksel Rehabilitasi Pengguna Narkoba Dilayani Secara Gratis
Akun @ir_turnip mengungkapkan, semua masalah ini karena NasDem melakukan blunder. Menurutnya, Surya Paloh terlalu percaya diri mencalonkan Anies Baswedan. "Ini fakta, Jokowi mulai menjauh dari Paloh dan NasDem," katanya.
Akun @bachrum_achmadi menyesalkan tidak hadirnya Jokowi di ultah Partai NasDem. Kendati begitu, memang tidak menjadi suatu kewajiban presiden harus hadir. Namun, jika karena Anies Baswedan, jelas ini bukan contoh pemimpin yang berjiwa besar.***