Sementara untuk bakal Cawapres , nama Puan Maharani memiliki tingkat keterpilihan yang tertinggi dengan dipilih sebanyak 17,3 persen diurutan kedua ada mantan panglima TNI
Gatot Nurmantyo dengan tingkat keterpilihan 16,1 persen,dan urutan ketiga juga mantan panglima TNI yaitu Andika Perkasa dipilih sebanyak 15,3, Muhaimin 12,9 persen,Agus Yuhoyono 11,7 persen Sandiaga 10,2 persen, Erick Thohir 9,8 persen,
Menurut Direktur Eksekutive LSI Albertus Dino jika melihat hasil survei Labolatorium Suara Indonesia (LSI) Masyarakat menilai bahwa program yang dilakukan Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto telah menunjukkan kinerjanya yang sangat baik sebagai menteri perekonomian dan membawa perubahan kepada ekonomi Keluarga meskipun belum normal atau stabil
"Telah ada peran Menko perekonomian dalam membantu penangan ekonomi ditengah covid-19 yang diapresiasi Masyarakat , " ucapnya.
Jika melihat peluang Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) , dia menilai Airlangga Hartarto memiliki peluang besar Menang di Pemilu 2024 sebagai tokoh alternatif Capres 2024 ditengah hiruk pikuk di medsos saling serang antara pendukung Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto juga dengan Anies Baswedan yang membuat mayoritas Masyarakat jenuh muak.
Kinerja Airlangga bisa menghantarkan ketum Golkar sebagai tokoh politik yang elektabilitas tinggi.
"Peluang Airlangga Jadi capres 2024 sangat besar meskipun harus bersaing dengan tokoh nasional seperti Prabowo, Ganjar, Anies dan lainnya, " ucapnya.
Bukan hanya itu. Airlangga menjadi sosok yang kuat di tengah masyarakat meskipun dia telah mendapatkan hati kalangan Masyarakat sebagai tokoh yang tidak ambisius menjadi presiden ,serta tokoh yang sibuk kerja untuk memulihkan Perekonomian Masyarakat akibat dampak COVID 19.
Sementara itu, Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto menilai bahwa hasil survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI) telah menunjukkan bahwa masyarakat ingin pemimpin yang dapat merubah keadaan ekonomi jauh lebih baik lagi.
Meskipun adanya muncul capres yang dianggap dapat meneruskan kinerja Jokowi di tahun depan, namun elektabilitas mereka belum bisa membuktikan kinerja secara nyata.