ARAHKATA - Dua kendala besar kini dihadapi petani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pertama, fenomena El Nino yang berdampak durasi musim kemarau menjadi lebih panjang hingga menyebabkan keringnya sumber air untuk lahan pertanian, terutama sawah.
Sedangkan yang kedua, langkanya pupuk di kalangan petani.
Baca Juga: Hati Hati Ada Penumpang Gelap Dibalik Ajakan Boikot Produk
Untuk diketahui, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis mencatat, ada 108 hektar lahan tanaman padi yang gagal panen.
Lahan lainnya yang tersebar di 18 kecamatan juga mengalami kekeringan. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang dibiarkan mengering dan tidak termanfaatkan selama kemarau panjang melanda.
Terkait dua hal di atas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Wanita Tani Indonesia, Farahdibha Tenrilemba menyatakan, sudah saatnya petani di Ciamis mencari sousi sumber air terdekat untuk dijadikn sumur alternatif bagi sumber air.
Baca Juga: 22 Korban Tewas Dalam Penembakan Massal Pelaku Pria Sadis di Maine AS
"Tapi, jika tidk memungkinkan, ada baiknya petani mulai mencari komoditi yang bisa ditanam di masa seperti ini," ujar Farahdibha di sela-sela penyerahan bantuan pupuk bagi petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, Rabu, 25 Oktober 2023.