Hati Hati Ada Penumpang Gelap Dibalik Ajakan Boikot Produk

- 26 Oktober 2023, 15:44 WIB
Ekonom Mumtaz Foundation dan dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia, Dr.Nurizal Ismail
Ekonom Mumtaz Foundation dan dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia, Dr.Nurizal Ismail /Dok Pribadi/ARAHKATA

ARAHKATA - Menyikapi konflik yang terjadi di jalur Gaza, para ekonom menyuarakan agar masyarakat Indonesia lebih bijaksana dengan tidak melakukan hal-hal yang justru merugikan bangsa sendiri seperti halnya aksi boikot terhadap produk-produk tertentu.

Diingatkan, agar masyarakat sebaiknya berhati-hati juga terhadap adanya pihak-pihak tertentu yang hanya memanfaatkan konflik Gaza ini untuk tujuan persaingan usaha semata.

Ekonom Mumtaz Foundation dan dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia, Dr.Nurizal Ismail, meminta agar yang perlu diperhatikan masyarakat Indonesia khususnya umat Islam adalah terkait label halal dari produk tersebut dan bukan dari negara mana produk itu berasal.

Baca Juga: 22 Korban Tewas Dalam Penembakan Massal Pelaku Pria Sadis di Maine AS

“Yang wajib dilihat itu adalah syarat halalnya sudah terpenuhi belum dari badan jaminan produk halal. Jadi, jangan mengait-ngaitkan dengan negara-negara yang tengah berkonflik saat ini. Itu sesuatu hal yang berbeda,” ujarnya.

Dia mencontohkan seperti McDonald, KFC, Starbucks, yang sudah memenuhi syarat halal dan sudah ada sertifikasi halalnya. “Kita sebagai umat Muslim kan boleh membelinya karena sudah menjadi produk halal,” tukasnya.

Menurutnya, kemunculan gerakan boikot ini tidak hanya sekarang saja muncul tapi sudah dari dulu dan sekarang muncul lagi di saat terjadinya konflik antara Israel dan Palestina dengan ajakan untuk memboikot produk-produk sekutu Israel.

Baca Juga: Langgengkan Politik Dinasti, Jokowi Mau Bentuk Rezim Orde Oligarki

Satu sisi, katanya, gerakan boikot ini sebagai emosional gerakan kemanusiaan untuk solidaritas terhadap apa yang dilakukan Israel terhadap warga muslim di Palestina.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x