ARAHKATA - Mendekati masa Pilkada 2024 pada November mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut potensi kerawanan justru lebih besar dibandingkan Pilpres lalu.
"Karena di tingkat daerahnya sering konflik ya. Kerusuhan tuh selalu ada," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Jumat, 16 Maret 2024.
Ia mengatakan, potensi kerusuhan itu dikarenakan adanya persaingan yang sangat tinggi antar calon kepala daerah di masing-masing daerah Indonesia.
Baca Juga: KPK Menahan dan Berhentikan Sementara 15 Pegawai Terlibat Pungli di Rutan
"Bisa lebih ramai pilkada (laporan pelanggarannya) karena semua calon kepala daerah akan bersaing. Itu yang akan kita hadapi pada beberapa bulan ke depan," katanya beberapa waktu lalu.
Ia berharap, pihaknya dapat terus bersinergi dengan TNI, Polri, dan kejaksaan selama tahapan Pemilu 2024 berlangsung, termasuk Pilkada 2024 mendatang.
Bagja menjelaskan, sinergi tersebut diperlukan untuk menghadapi angka kerawanan Pilkada 2024 yang berpotensi lebih besar dibandingkan Pilpres 2024.
Baca Juga: Ramadhan Terang PLN Gratiskan Tambah Daya Listrik bagi 237 Masjid di Jakarta
Sementara, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan Pilkada 2024.