Nasdem Dijatah Dua Kursi Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Kurangi Goncangan Hak Angket

- 12 Maret 2024, 10:24 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). /ANTARA/M Fikri Setiawan/

ARAHKATA - Rumor penawaran dua kursi kabinet untuk Partai Nasdem dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang dianggap bertujuan untuk mengurangi goncangan selama Pilpres 2024.

Termasuk menahan rencana menggulirkan hak angket pemilu di DPR RI.

Menurut pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, jika rumor Nasdem dapat kursi menteri di Koalisi Indonesia Maju benar terjadi, maka Nasdem dinilai punya peran sebagai penentu.

Baca Juga: 10 Manfaat Madu untuk Kulit Cantik dan Awet Muda 

Mengingat, Koalisi Indonesia Maju merasakan betul adanya goncangan selama proses Pilpres 2024.

"Goncangan itu muncul dari adanya protes sebagian publik Indonesia atas dugaan kecurangan pilpres yang kemudian bergulir menjadi penggunaan hak angket oleh parpol yang kandidatnya kalah. Penawaran kursi menteri kepada Nasdem ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi goncangan itu," kata Wildan, Senin, 11 Maret 2024.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini menduga, jatah dua kursi menteri bagi Nasdem berkorelasi dengan menguatnya usulan penggunaan hak angket yang berpotensi dimotori oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: Burhanuddin Muhtadi Heran Anies Tidak Percaya Quick Count: Dia Mantan Direktur Lembaga Survei

"Dengan kompensasi dua kursi menteri, Nasdem diharapkan tidak ikut serta mendukung usulan penggunaan hak angket," pungkas Wildan.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x