Trending Islam Rahmat Semesta Alam, Ketahui Maksudnya

- 31 Januari 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Freepik/

ARAHKATA - Landasan pendidikan dalam Islam (epistemology pendidikan Islam) adalah Al Quran dan Al Hadits.

Kitab suci Al Quran menjadi acuan dalam membimbing dan mengarahkan umat manusia. Konsep yang dijelaskan Al Quran telah dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Islam menawarkan konsep rahmat semesta alam atau lil’alamin bagi semua mahluk manusia terbuka, tanpa ada pengecualian. Maksudnya, Islam adalah rahmat bagi alam semesta dan seluruh isinya.

Baca Juga: Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional Maksimalkan Penggunaan Platform Digital

Tagar #IslamRahmatSemestaAlam trending di Twitter, Minggu 31 Januari 2021, netizen dengan bangga menjelaskan konsel tersebut. Mereka menyebutkan ajaran Islam yang universal.

Pernyataan Paradigma Islam Rahmat Semesta Alam merupakan sebuah kesimpulan dari firman Allah SWT QS. al-Anbiya’ (21) ayat 107 sebagai berikut:

وما ارسلنا ك اال رحمة للعا لمين
Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai Muhammad), melainkan (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS. al-Anbiya’/21: 107).

Baca Juga: Aktor Tampan Marco Panari Meninggal Dunia, Netizen Kaget

Ahmad Mushthafa al-Maraghi dalam Tafsir al-Maraghi menyatakan bahwa Rasulullah SAW diutus dengan membawa ajaran yang mengandung keselamatan bagi di dunia dan akhirat.

Kebahagiaan dalam urusan agama maupun dunia (Ahmad Musthofha al-Maraghi, 1993: 131).

Tim Tafsir UII dalam Al-Qur’an dan Tafsirnya mengungkapkan bahwa orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk agama akan memperoleh rahmat dari Allah berupa rizki dan karunia di dunia dan akhirat.

Baca Juga: Punya Nama Unik, Wanita Asal Bandung Ini Viral

Mereka akan memperoleh rahmat berupa surga yang disediakan oleh Allah bagi mereka.

Dalam jurnal yang dituliskan Lukman dari UII Yogyakarta, menjelaskan, ayat Rahmatan lil ‘Alamin sesungguhnya Rasulullah SAW adalah rahmah di bidang agama dan dunia. Adapun di bidang agama, sesungguhnya Rasulullah SAW diutus saat manusia dalam keadaan jahiliyyah dan tersesat.

Dalam keadaan seperti itulah Allah SWT mengutus Rasulullah SAW: saat tidak ada jalan bagi para pencari kebenaran menuju kesuksesan dan kebahagiaan (pahala); Nabi mengajak mereka kepada jalan kebenaran dan menjelaskan kepada mereka jalan menuju kebahagiaan (pahala); Nabi menjelaskan syariah dan menjelaskan perbedaan halal dan haram.

Para pencari kebenaranlah yang bisa mengambil manfaat rahmatan lil alamin. Rahmah tidak bisa dirasakan para ahli taqlid, para penentang kebenaran, dan orang-orang yang sombong. Para pencari kebenaranlah yang mendapat pertolongan dari Allah SWT.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah