Berikut 5 Ritual Malam Tahun Baru Imlek Sejak Ribuan Tahun!

- 11 Februari 2021, 22:30 WIB
Ilustrasi Imlek 2021
Ilustrasi Imlek 2021 /Unsplash/

ARAHKATA - Chinese New Year's atau Lunar New Year's Eve merupakan hari sebelum Imlek. Merayakan Malam Tahun Baru Imlek selalu menjadi kewajiban bagi keluarga keturunan Tionghoa.

Malam ini, Kamis 11 Februari 2021, menjadi reuni bagi setiap keluarga. Itu telah berkembang dalam jangka waktu yang lama. Arahkata.com merangkum China Daily, asal usul Malam Tahun Baru Imlek dapat ditelusuri kembali ke 3500 tahun yang lalu.

Malam Tahun Baru Imlek berasal dari Dinasti Shang (1600 - 1046 SM), ketika orang Tionghoa mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur di akhir tahun. Kemudian pada Dinasti Zhou (1046 - 256 SM), muncul frase “Nian (Tahun)” dan kemudian praktik budaya itu menjadi populer di kalangan warga keturunan Tionghoa, seperti mengirim dewa pintu, membakar bambu.

Baca Juga: Video Panasnya Tersebar di Telegram, Gabriell Larasati Enggan Berkomentar

Praktik Malam Tahun Baru Imlek adalah kumpulan dari sejarah dan selama ribuan tahun. Sebagian besar ritual tersebut ada selama ribuan tahun dan masih digunakan hingga saat ini.

1. Makan Malam

Di sebagian besar wilayah China, terutama di selatan, orang terbiasa mengadakan jamuan makan keluarga besar untuk merayakan Malam Tahun Baru Imlek yang dikenal dengan “Happy gathering”. Karena ini adalah makan terakhir tahun ini, semua anggota keluarga harus duduk bersama untuk menikmati hidangan tradisional yang lezat.

Semua anggota keluarga diperbolehkan dan didorong untuk minum alkohol tradisional. Sebelum pertemuan bahagia, setiap keluarga harus mempersembahkan persembahan kepada leluhur, biasanya tiga atau empat generasi di atas mereka.

Keluarga harus mengatur meja dengan berbagai macam hidangan dan menyediakan tempat duduk untuk setiap leluhur, kemudian anggota keluarga yang tertua menuangkan minuman untuk mereka.

Setelah membakar beberapa dupa dan lilin, para leluhur diharapkan untuk mulai makan, dan seluruh anggota keluarga harus menyembah mereka dengan berlutut dan bersujud. Setelah pesta keluarga besar, semua anggota keluarga duduk bersama di sekitar perapian, mengobrol, bernyanyi, tertawa atau bermain kartu dan begadang hingga fajar keesokan harinya.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah