Emak mulai ke dapur, mengolah bahan dalam kulkas. Hasil hari pertama sop ayam, emak memasak dengan setengah hati, belum terkumpul mood dan masih agak lemas.
Pekan 3: swab ulang, alhamdulillah lima negatif, dua anak masih positif. Kami lanjutkan isoman.
Anak yang mengungsi ke rumah tantenya pun minta mudik, rindu keluarga.
Maka ia pulang dan tinggal di lantai dua, sementara yang positif di lantai satu.
Pekan 4: sangat terasa pekerjaan rumah tangga, anak-anak mulai bosan, bertanya kapan bisa keluar rumah..
Alhamdulillah ada si kecil sangat menghibur hari-hari isoman kami dengan kelincahannya.
Dan isoman kami terisi kegiatan manajemen rumah tangga bersama enam anak. Walau ada kakak-kakak yang mandiri dan sangat membantu kami.
Sederet jadwal webinar juga menjadi pengisi hari-hari kami, untuk istirahat sambil menyantap ilmu.
MashaAllah, begitu banyak kiriman doa dan dukungan dari keluarga, sanak saudara, teman-teman nakes, tetangga, teman dan relasi.
Bersyukur, dimudahkan dalam isoman serta diberi kesempatan untuk berkumpul kembali dengan keluarga, tidak diberi gejala yang berat.
Qodarullah, inilah pandemi walau kami berusaha 5M. Covid bukan aib, siapa saja bisa tertular.