Jenuh saat Isolasi Mandiri, Ini Cara Agar Tetap Bahagia

- 19 Februari 2021, 05:30 WIB
Menggantungkan makanan dan kebutuhan sehari-hari warga terpapar positif Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.***
Menggantungkan makanan dan kebutuhan sehari-hari warga terpapar positif Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.*** /Portal Bandung Timur/hp.sisiwanti

Paksu sesak, batuk, saturasi <95, sehingga dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah, bisa segera mendapat kamar di rumah sakit tempat praktek, dekat rumah.

Dari dalam rumah kami berkomunikasi dengan eyang, sanak saudara, tetangga, teman. Sedangkan ART diliburkan karena hasil swab antigen negatif.

Di hari ketiga isoman, anak sulung berkata: "Sebentar lagi depan rumah kita seperti rumah sepi yang tidak ditinggali.."

Emak tersadar, teras dan tempat parkir mulai dihiasi dedaunan dan debu.

Pekan 2: bangun untuk manajemen RT. Emak mulai pulih, paksu boleh isoman, alhamdulillah. Kami sediakan oksigen tabung di rumah, karena kadang merasa sesak.

Paksu mulai angkat sapu dan pel, seperti biasa beliau tidak segan membantu emak. Kami rehat saat lelah, tidur siang bila bisa karena batita amat lincah dan harus diasuh bergantian.

Kami tetap memantau anak-anak yang positif maupun yang negatif, dan yang menginap di tempat tantenya.

ART mulai diminta datang namun tidak masuk ke dalam rumah. Ia membersihkan teras dan kendaraan, dan menyetrika dengan sarung tangan di teras samping.

Baca Juga: Lifelive Membuka Kesempatan untuk Berkolaborasi, Event Apa yang sedang Kamu Rancang?

ART selalu pakai masker dan dibekali desinfektan. Teras pun mulai rapi kembali, terlebih komplek kami klaster tanpa pagar, sangat terlihat oleh tetangga.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah