Rayakan IWD 2021, Ini Kisah Perempuan Hebat di Indonesia

- 9 Maret 2021, 15:56 WIB
Ilustrasi Perempuan Indonesia
Ilustrasi Perempuan Indonesia /Dok. Pixabay/Dik. Pixabay

ARAHKATA - Selama beberapa dekade terakhir, penelitian menunjukkan bahwa memberikan dukungan bagi perempuan dan mengembangkan potensi kewirausahaan mereka sangat penting untuk membangun masyarakat yang tangguh.

Studi menunjukkan bahwa ketika perempuan bekerja, mereka menginvestasikan 90% dari pendapatan mereka kembali ke keluarga, dibandingkan dengan 35% untuk pria. Dengan berfokus pada perempuan, pelaku usaha dan pemerintah dapat memacu kemajuan ekonomi, memperluas pasar, dan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan untuk semua orang.

Memperingati International Womens' Day 2021, Facebook terus berkampanya dalam mendukung perempuan untuk berkarya, khususnya di dunia bisnis. Di tangan para wanita hebat ini, ekonomi bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Ini Musisi Legendaris yang Biasa Kamu Ingat Sejak Dulu

Jelas bahwa pemberdayaan ekonomi inklusif yang berinvestasi dalam program literasi digital dan meningkatkan konektivitas bagi perempuan dapat membuka potensi mereka untuk generasi mendatang.

dibutuhkan kerjasama yang erat untuk memastikan akses ke pendidikan keterampilan digital bagi semua, sebagai upaya mewujudkan harapan-harapan bersama tersebut. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan berbagi kisah sukses dari beberapa perempuan #Indonesiaku yang dapat memberikan inspirasi dirangkum arahkata.com:

1. Timor Moringa - Meybi Agnesya Lomanledo

Bisnis Timor Moringa dimulai pada Januari 2018. Upaya sosial di bidang pengolahan kelor ini berawal saat Meybi melihat adanya masalah yang dialami petani kelor di Nusa Tenggara Timur. Harga jual daun kelor yang begitu rendah dinilai belum sesuai dengan berbagai manfaat yang ditawarkan.

Baca Juga: IWD 2021, Facebook Terus Kampanyekan Peran Perempuan yang Makin Luas

Faktanya, daun kelor memiliki semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia, dan tanaman ini tumbuh subur di NTT, hal ini sangat kontras dengan angka kasus stunting di NTT yang sangat tinggi.

Melihat peluang tersebut, Meybi melakukan inovasi produk pangan berbahan dasar kelor bernama Timor Moringa. Varian produk yang kini tersedia yaitu Teh Celup Moringa dan Coklat Moringa, menggunakan 100% daun kelor organik dari Nusa Tenggara Timur yang kualitasnya diakui sebagai nomor 2 terbaik di dunia setelah Spanyol.

Dengan menggunakan produk Timor Moringa, pembeli secara langsung membantu kelangsungan ekonomi para petani kelor lokal dari Nusa Tenggara Timur.

Meski kekurangan tenaga yang memadai, Meybi tetap memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pengembangan bisnis Timor Moringa. Salah satu pilar bisnisnya adalah pemasaran digital yang saat ini digunakan yaitu melalui Instagram dan Facebook yang tentunya sangat memudahkan untuk menjangkau pelanggan sesuai segmen pasar yang diinginkan.

2. Kupang Shirt Kiosk - Dian Jimmy

Berawal dari keinginan membangun merek kaos unggulan di Kupang, Dian Jimmy mendirikan Kupang Shirt Kiosk pada bulan Oktober 2012. T-Shirt Kiosk menyediakan berbagai souvenir, serta pakaian siap pakai yang terbuat dari tenun tradisional dan modern.

Baca Juga: Menlu Retno Sambut 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Ke Indonesia

Setiap produk pakaian yang dijual merupakan desain asli yang mengangkat ciri budaya dan pariwisata Nusa Tenggara Timur. Desainnya yang unik dan berkualitas berhasil menarik minat wisatawan NTT untuk menjadi pelanggan utama T-Shirt Kiosk.

Menyadari pentingnya strategi pemasaran digital, Kupang Shirt Kiosk menggunakan Facebook dan Instagram untuk memperkenalkan produknya, berinteraksi dengan pelanggan, dan mengadakan kompetisi online untuk meningkatkan brand awareness dengan calon pembeli yang umumnya berasal dari luar NTT.

Kedepannya, Dian berharap bisa bekerja sama dengan lebih banyak desainer untuk mempromosikan pariwisata NTT melalui desain unik untuk produk pakaian.

3. BClux - Briskawati Hudji

Briskawati Hudji memiliki pengalaman dalam bisnis kerajinan tas sejak di bangku kuliah. Sempat berhenti untuk menekuni karir profesional, Briskawati akhirnya merelakan semua pekerjaan dan memilih mendirikan BClux pada awal tahun 2017.

Baca Juga: Bantah Klarifikasi Kaesang, Ibunda Feli: Buktikan yang Maki Siapa?

Seiring berjalannya waktu, Briska mulai tertarik dengan Sulaman Karawo yang terancam punah. Sulaman Karawo adalah kesenian unik yang hanya bisa ditemukan di Gorontalo di Indonesia. Bukan sekedar kerajinan tangan biasa, tapi juga memiliki filosofi hidup dan kehidupan masyarakat Gorontalo.

Melalui BClux, Sulaman Karawo dikembangkan menjadi produk tas modern, sebagai upaya Briska sebagai anak Gorontalo untuk turut melestarikan warisan budaya nenek moyang, khususnya di kalangan generasi muda.

Saat ini sebagian besar pembeli BClux berasal dari Instagram, baik lokal maupun mancanegara. Untuk terus meningkatkan minat terhadap produk budaya, Briska bekerja sama dengan desainer untuk menghasilkan desain tas BClux yang lebih stylish dan mempromosikannya melalui Facebook dan Instagram.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah